Rano Karno Bacakan Dedication of Life Bung Karno pada HUT PDIP

Dedication of Life telah berulang kali disampaikan Bung Karno dalam berbagai pertemuan secara lisan.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 10 Jan 2017, 09:00 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2017, 09:00 WIB
20151209-Pilkada Serentak, Sejumlah Pejabat Tinjau Kesiapan TPS di Tangsel
Gubernur Banten Rano Karno mengacungkan jempolnya seusai meninjau kesiapan TPS 17 di Alam Sutera, Kecamatan Serpong, Tangsel, Rabu (9/12). Lokasi ini merupakan tempat Airin Rachmi Diany melakukan pencoblosan. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Pada puncak perayaan HUT ke-44 PDIP, Gubernur Banten Rano Karno dipercaya menjadi pembaca naskah Dedication of Life, yang ditulis oleh Proklamator sekaligus Presiden ke-1 RI Sukarno.

"Saya telah dipercaya dan merasa terhormat untuk membacakan Dedication of Life ini, di hadapan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri dan Presiden RI Jokowi," kata Rano Karno, di Kota Serang, Banten, Selasa (10/1/2017).

Acara yang akan dilangsungkan di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta itu, akan dihadiri Presiden Joko Widodo atau Jokowi, yang sama-sama pernah membacakan Dedication of Life beberapa tahun lalu.

"Bung Karno adalah Bapak Bangsa. Melalui Dedication of Life kita bisa merasakan api perjuangan yang tak pernah padam. Bung Karno telah mewariskan pesan dan hikmah yang menggetarkan," dia menegaskan.

Dedication of Life telah berulang kali disampaikan Bung Karno dalam berbagai pertemuan secara lisan. Namun, kata-kata dalam Dedication of Life secara tertulis baru dilakukan Bung Karno pada 1966.

Bung Karno menulis Dedication of Life sebagai bentuk komitmennya dalam mengabdi kepada Tuhan, Bangsa, dan Tanah Air.

Berikut adalah Dedication of Life yang dituliskan Bung Karno pada 1966.

-Saya adalah manusia biasa
Saya, dus, tidak sempurna

-Sebagai manusia biasa, saya tak luput dari kekurangan dan kesalahan

-Hanya kebahagiaanku adalah mengabdi kepada Tuhan, kepada Tanah Air, kepada Bangsa

-Itulah dedicaiton of life-ku

-Jiwa pengabdian inilah jadi falsafah hidupku, saya nikmati dan jadi bekal hidupku

-Tanpa jiwa pengabdian ini saya bukan apa-apa

-Akan tetapi dengan jiwa pengabdian ini, saya merasa hidupku bahagia dan membawa manfaat.

Soekarno, 10 September 1966

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya