Liputan6.com, Jakarta Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengaku gaya kepemimpinannya berbeda dari Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Soni, panggilan akrab Sumarsono, akan memasuki masa akhir jabatannya pada 11 Februari karena Ahok telah selesai cuti kampanye.
"Setiap orang mempunyai style berbeda, tidak bisa kita lihat sebagai suatu kekurangan. Style saya memang merangkul semuanya, style leadership enggak bisa kita samakan," ucap Soni di Lapangan Silang Monas Jakarta, Kamis (9/2/2017).
Soni mengakui sosok Ahok merupakan pekerja yang memang keras dan kritis. Tak hanya itu, Ahok juga dinilai cermat dalam berhitung.
Advertisement
"Saya bahkan tidak sanggup meniru gaya dia (Ahok) berhitung. Saya terus terang lemah dalam berhitung," kata dia.
Soni mengatakan, dia hanya istirahat selama tiga jam satu hari hingga mengorbankan agenda keluarga. Meski begitu, ia menyebut masih mampu melakukannya. Tetapi apa yang dilakukan Ahok, Soni mengaku tidak sepenuhnya bisa diikuti.
"Kalau saya istirahat tiga jam, mengorbankan agenda keluarga dan lain-lain, kalau itu saya kuat, tapi kalau Pak Ahok apa pun dia berhitung cepat sekali. Jadi kalau itung itu menguntungkan atau tidak itu cepet sekali. Harus kita hormati," papar dia.
Saran untuk Ahok
Dirjen Otonomi Daerah (Otda) ini juga menitipkan sedikit pesan untuk Ahok agar bisa menjalin komunikasi yang baik dengan DPRD DKI Jakarta.
"Komunikasi dengan DPRD, dalam kapasitas Otda, saya lihat ke depan saya berharap komunikasi DPRD dengan Pak Ahok bisa diperbaiki, bisa lebih ditingkatkan supaya mantap," ucap dia.
Menurut Soni, biar bagaimanapun, DPRD merupakan bagian dari perangkat pemerintahan sehingga harus membina kerja sama dengan baik.
"Itu saran saya (untuk Ahok), kalau menerima seperti itu. Tegas itu bagus, tapi jangan lupa mereka satu team work dengan gubernur," ujar Soni.