Ada 54 Titik Banjir di Jakarta, Ribuan Rumah Terendam

Banjir yang terjadi di Jakarta memiliki ketinggian bervariasi 10 - 150 sentimeter.

oleh Liputan6 diperbarui 21 Feb 2017, 09:00 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2017, 09:00 WIB
Banjir
Banjir

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah wilayah di Jakarta terendam banjir pada pagi ini. Banjir menyebabkan ribuan rumah terendam hingga ketinggian mencapai 150 sentimeter.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginformasikan, berdasarkan 401 laporan mengenai banjir di Jakarta dan sekitarnya, dilaporkan ribuan rumah dan jalan terendam banjir dengan ketinggian bervariasi 10 -150 sentimeter.

"Terdapat 54 titik banjir dan genangan yaitu di Jakarta Selatan ada 11 titik, Jakarta Timur 29 titik, dan Jakarta Utara ada 14 titik," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (20/2/2016).

Hingga Selasa pukul 08.00 Wib daerah-daerah yang terendam banjir adalah sebagai berikut.

Jakarta Selatan:

1. JOR Arah Pondok Indah, Jakarta Selatan ketinggian air mencapai 30 cm
2. Duta Indah Blok M, Jakarta Selatan ketinggian air mencapai 32 cm
3. Komp. Kejagung Blok H, Jakarta Selatan ketinggian air mencapai 30 cm
4. Kalibata City, Jakarta selatan ketinggian air mencapai 30 – 40 cm
5. Mampang, Jakarta Selatan ketinggian air mencapai 20 – 50 cm
6. Simprug Golp Senayan,Jakarta Selatan ketinggian air mencapai 15 cm
7. Mampang Prapatan, jakarta Selatan ketinggian air mencapai 40 cm
8. Jalan Pancoran Barat, Jakarta Selatan ketinggian air mencapai 40 cm
9. Jalan Komp. Bank indonesia, Jakarta Selatan ketinggian air mencapai 20 – 30 cm
10. Stasiun Tebet, Jakarta Selatan ketinggian air mencapai 20 – 40 cm
11. LAN Pejompongan, Jakarta Selatan ketinggian air mencapai 30 cm

Jakarta Timur:

1. Kebon Pala, KP. Makasar jakarta Timur 40 cm
2. Pondok Kelapa, Pemukiman Rumah Lampiri 30 – 50 cm
3. Komp. Bilimun 70 cm
4. Jalan Pndok Kelapa, Jakata Timur 20-30 cm
5. Pondok Kelapa, Lembah lontar, Jakarta Timur 100 cm
6. Pondok Kelapa, Lembah Nyiur, Jakarta Timur 30 cm
7. Taman Malaka selatan 3, Jakarta Timur 100 cm
8. Jl. Pendidikan Raya, Jakarta Timur 50 – 60 cm
9. Rumah sakit duren sawit, Jakarta Timur 40-50 cm
10. 8 titik di Klender, Jakarta timur 10 – 20 cm
11. 2 titik di Duren sawit, Jakarta Timur 20 – 30 cm
12. Perumnas klender, Jakarta Timur 50 cm
13. Rw, 5 Kel. Jatinegara, Jakarta Timur 40 cm
14. Kawasan indutru pulo gadung, Jakarta Timur 10 - 12 cm
15. Kelurahan Rawa teratae, Jakarta Timur 40 – 60 cm
16. Perum Jatinegara indah, Jakarta Timur 30 cm
17. Pulogebang PHP, Jakarta Timur 20 – 30 cm
18. Cakung timur, Jakarta Timur 30 cm
19. Cakung , Jakarta Timur 30 – 40 cm
20. Garden City Cakung, Jakarta Timur 40 cm
21. Kompleks Keuangan, Jakarta Timur 20 cm
22. Layur, Jakarta Timur 14 cm
23. Jalan Balai Pustaka, Jakarta Timur 50 cm
24. Jalan Pemuda, Rawa Mangun, Jakarta Timur 20 cm
25. Jalan Rawa mangun, Jakarta Timur 30 cm
26. Pulomas Kayuputih Jakarta Timur 40 cm
27. Kelurahan Kayuputih, Jakarta Timur 10 – 15 cm
28. Kayumas Utara, Jakarta Timur 40 cm
29. Kayu Manis I, Jakarta Timur 30 cm

Jakarta Utara:

1. Pulo Nangka Timur, Jakarta Utara 30 cm
2. Kelapa Gading, Jakarta Utara 20 – 30 cm
3. Kelapa Gading Timur, Jakarta Utara 40 cm
4. komp. Janur Indah, Jakarta Utara 15 – 25 cm
5. RS Mitra keluarga Kelapa gading barat, Jakarta Utara25 cm
6. Bulevard MOI, Jakarta Utara 28 cm
7. Pegangsaan, Jakarta Utara 2 60 cm
8. Rw. 12 Pegangsaan 2, Jakarta Utara 40 cm
9. Tugu Utar Pelumpang, Jakarta Utara 80 cm
10. Kelurahan Laboa Kecamatan Koja 20-80 cm, Jakarta Utara (dua titik)
11. Pasar Rebo, Jakarta Timur 50 cm
12. Kelurahan Ciracas, Jakarta Timur 40 – 90 cm
13. Kelurahan Kramat Jati, Jakrata Timur 60 cm
14. Kelurahan Pondok Gede, Jakarta Timur 20 – 70 cm

Sutopo menambahkan, tinggi banjir di Cipinang Melayu Jakarta Timur bervariasi antara 70 - 150 sentimeter. Banjir juga merendam wilayah di Bekasi (Jakasetia dan Jakasampurna), sedangkan di Tangerang di Pondokranji.

"Banjir lebih disebabkan karena drainase perkotaan yang tidak mampu menampung aliran permukaan. Selain itu juga disebabkan luapan dari sungai yang naik Siaga I dan II sehingga aliran permukaan dari drainase tidak dapat dialirkan ke sungai," Sutopo menandaskan.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya