Top 3 Berita Hari Ini: Mengenal Pribadi Raja Salman Lebih Dekat

Dalam Top 3 Berita Hari Ini, publik di Tanah Air dibuat bertanya-tanya, seperti apa pribadi Raja Salam, sang penjaga dua kota suci.

oleh Rita AyuningtyasMuhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 08 Mar 2017, 20:46 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2017, 20:46 WIB
Top 3 Berita Hari Ini
Dalam Top 3 Berita Hari Ini, publik di Tanah Air dibuat bertanya-tanya, seperti apa pribadi Raja Salam, sang penjaga dua kota suci.

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 Berita Hari Ini teratas di kanal News, mengenal lebih dekat pribadi Raja Salman bin Abdulaziz al Saud. Fasilitas serba wah yang selalu mengelilingi Raja Salman membuat publik bertanya, seperti apakah kepribadian Raja penjaga dua kota suci itu?

Kemewahan, itulah yang tercermin dari sosok Raja Salman bin Abdulaziz al Saud, sang penjaga dua kota suci di Arab Saudi.

Namun di balik semua kemewahannya, sang Raja adalah pribadi yang sederhana. Hal ini diungkapkan oleh Muchlis Hanafi, penerjemah Raja Salman saat berada di Jakarta.

Muchlis menceritakan, Raja Salman adalah sosok yang humanis. Itu dilihatnya saat Presiden Joko Widodo atau Jokowi menemui sang Raja di kediamannya di Hotel Raffles Jakarta. Raja berkeras ingin menyambut Pak Jokowi sendiri.

Selama Raja Salman dan rombongan berada di Indonesia, Muchlis Hanafi tak lepas dari sorotan kamera para awak media. 

Selain bertugas sebagai penerjemah Raja Salman, tidak ada yang tahu siapa sosok Muchlis sebenarnya, dan bagaimana dirinya bisa terpilih menjadi penerjemah Raja Arab.

Lulus dari Gontor, Muchlis terbang ke Kairo, Mesir untuk menimba ilmu di Kampus Al Azhar. Di negeri Piramid ini, Muchlis mengaku lebih bebas mengeksplorasi kemampuan berbahasa Arabnya, karena langsung berinteraksi dengan orang asli berbahasa Arab.

Hingga malam ini berita tersebut paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal News, Rabu (8/3/2017).  

Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini:

 1. Terungkap Raja Salman Pernah Berkeras Mau Sambut Sendiri Jokowi

Presiden Indonesia Joko Widodo menjadi supir Raja Salman saat berkeliling di Istana Presiden, Jakarta, Kamis (2/3). Raja Salman membawa sebanyak 1.500 orang termasuk di dalamnya putera mahkota, pangeran dan para menteri. (AFP PHOTO /POOL/ Dita Alangkara)

Raja Salman bin Abdulaziz al Saud sekilas terlihat sebagai pemimpin glamor dan senang kemewahan. Namun Muchlis Hanafi, penerjemah Raja Salman menuturkan sebaliknya.

"Kemewahan yang dilihat (publik) mungkin sudah jadi protokol kerajaan, tapi saya lebih melihat bahwa raja adalah sosok yang humanis, sederhana, dengan gaya orang Arab asli," kata Muchlis saat berbincang dengan Liputan6.com di kantornya, Kementerian Agama, Jakarta, Selasa 7 Maret 2017.

Untuk membuktikan perkataannya, Muchlis yang pernah 13 tahun tinggal di Kairo, Mesir, ini mengungkapkan sejumlah hal yang dilihatnya saat mendampingi Raja Salman.

"Contohnya gini mas, ini belum saya ceritakan ke mana pun. Ada cerita saat Raja berkeras ingin menyambut Pak Jokowi kala jamuan minum teh usai Salat Jumat di kediamannya, Hotel Raffles," ungkap Muchlis.

Selengkapnya...

2. 2 Modal Ini Mengantarkan Muchlis Jadi Penerjemah Raja Salman

Presiden Jokowi dan Raja Salman saat tiba di ruang pertemuan Hotel Raffles, Kuningan, Jakarta, Jumat (3/3). Raja Salman ditemani Jokowi akan berdialog dengan tokoh lintas agama di Indonesia). (Biro Pers Setpres/Laily Rachev)

Muchlis Hanafi, misalnya. Pria berperawakan kecil ini selalu tampak di antara Raja Salman dan Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat sang raja berada di Jakarta. 

Siapa laki-laki berkacamata yang selalu berada di belakang, di antara dua pemimpin negara itu?

Muchlis adalah penerjemah kepresidenan untuk tamu asal Timur Tengah. Tamat dari Madrasah Ibtidaiyah, Muchlis melanjutkan pendidikan ke Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah di Pondok Pesantren Gontor. Di sinilah, ia mulai mengenal bahasa Arab.

Lulus dari Gontor, Muchlis terbang ke Kairo, Mesir untuk menimba ilmu di Kampus Al Azhar.

Selengkapnya...

3. KPK Ungkap Nama-Nama Besar Kasus E-KTP, Ini Respons Nazaruddin

Nazaruddin didakwa menerima gratifikasi dari PT Duta Graha Indah dan PT Nindya Karya untuk sejumlah proyek di sektor pendidikan dan kesehatan, yang jumlahnya mencapai Rp 40,37 miliar, Jakarta, Kamis (9/6). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap nama-nama besar yang diduga terlibat dalam kasus E-KTP. Nama-nama besar itu telah tercantum dalam dakwaan dua tersangka dugaan korupsi tersebut yang dibacakan pada Kamis 9 Maret 2016.

Nama-nama ini terungkap dari 'nyanyian' terpidana kasus korupsi Wisma Atlet, Muhammad Nazaruddin. Sejumlah nama disebutnya usai diperiksa terkait kasus dugaan korupsi proyek pengadaan E-KTP tahun 2011-2012, Selasa 18 Oktober 2016.

Tak hanya itu, ada hal lain yang akan diungkap oleh KPK dalam sidang tersebut.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah menyebut, selama penyidikan, ada tiga hal yang didalami penyidik. Berdasar penyidikan itu pula, terungkap, tindak pidana korupsi ini direncanakan dengan matang oleh pihak-pihak tertentu.

Selengkapnya...

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya