Plt Gubernur DKI: Spanduk Provokatif Bermotifkan Politik

Hanya, Sumarsono belum dapat menjabarkan pengertian politik seperti apa di dalam ratusan spanduk provokatif tersebut.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 14 Mar 2017, 15:17 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2017, 15:17 WIB
Sumarsono
Sumarsono

Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Sumarsono menduga maraknya spanduk provokatif di sejumlah tempat bermuatan politik. Terlebih, peristiwa tersebut menjadi ramai ketika ajang Pilkada DKI 2017 berlangsung.

"Semua langkah pasti ada unsurnya. Kalau menjelang pilkada, kalau bukan politik apa unsurnya?" tutur Sumarsono di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (14/3/2017).

Hanya, Sumarsono belum dapat menjabarkan pengertian politik seperti apa di dalam ratusan spanduk provokatif tersebut.

"Pertanyaannya, politik mana dan apa belum bisa didefinisikan. Apapun unsur motifnya, harus ditertibkan," jelas dia.

Sumarsono merasa bertanggung jawab dalam menjaga iklim Pilkada DKI tetap tenang dan aman. Tentunya, hal itu demi menjaga kenyamanan antar-masyarakat Ibu Kota.

"Misi saya menjaga ketentraman dan ketertiban umum," ujar dia.

Sumarsono menyampaikan, pihaknya sudah menertibkan 266 spanduk provokatif.

"Program kita turunkan spanduk sekarang sudah 266. Jadi pemerintah akan turunkan spanduk atas dasar dua hal," tutur Sumarsono.

Unsur pertama adalah spanduk yang terpasang bernada provokatif dan bahkan berbau SARA. Kemudian yang kedua, tidak terpasang pada tempat yang semestinya.

"Ini demi ketentraman dan ketertiban umum. Kami tegas terkait hal itu. Kami tempuh langkah musyawarah untuk bangun kesadaran dengan ajak tokoh masyarakat untuk turunkan sendiri dan tidak pasang spanduk tersebut," jelas Sumarsono.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya