Liputan6.com, Bogor - Puluhan penumpang bus yang terlibat kecelakaan muat di Puncak Bogor, sempat dievakuasi ke musala Pos Gadog. Mereka trauma, karenanya mereka menolak diangkut ke bus lain yang dianggap kurang layak.
"Tadi pihak perusahaan ngirim bus buat jemput, tapi kami tolak karena kasih bus yang jelek juga. Kami trauma," kata Lani Astuti, penumpang bus pariwisata Po HS Transport di Pos Gadog, Bogor, Sabtu malam 22 Arpil 2016.
Lani mengatakan tidak ada penumpang bus yang terluka dalam tabrakan beruntun yang melibatakan 12 kendaraan tersebut
Advertisement
"Penumpang bus tidak ada yang luka. Cuma trauma saja mas," ucap dia.
Ada sekitar 50 penumpang busa yang sempat dievakuasi ke musala Pos Gadog, menunggu jemputan bus pengganti. Mereka kelelahan dan trauma setelah mengalami kecelakaan maut tersebut.
"Mereka masih trauma. Ada juga yang terus melamun," ucap Lani.
Hingga Minggu pukul 00.30 WIB, para penumpang bus yang mayoritas perempuan itu masih telantar di musala. Mereka masih menunggu jemputan yang dijanjikan perusahaan Po HS Transport.
Tamasya ke Taman Wisata Matahari
Menurut Lani ada 300 orang yang berwisata ke Taman Wisata Matahari menggunakan enam bus HS Transport. Karyawan PT Inkosindo yang beralamat di Jakarta Utara itu berwisata untuk menikmati libur panjang.
Namun nahas, dalam perjalanan pulang, satu dari enam bus mengalami kecelakaan maut di Puncak Bogor saat hendak pulang kembali ke Jakarta pada Sabtu sore.
Tabrakan beruntun ini terjadi di tanjakan Selarong, Jalan Raya Puncak, Desa Cipayung, Kecamatan Mega Mendung, Kabupaten Bogor, Sabtu 22 April kemarin sekitar pukul 17.30 WIB.
Kecelakaan maut yang melibatkan 12 kendaraan ini bermula ketika bus pariwisata Po HS Transprots meluncur tidak terkendali dari arah Puncak, menuju Jakarta. Rem bus diduga blong dan hilang kendali, hingga menabrak belasan kendaraan satu per satu. Bus pariwisata tersebut menabrak tujuh kendaraan roda empat dan lima sepeda motor.
Kecelakaan maut di Puncak Bogor ini memakan empat korban jiwa dan enam lainnya luka-luka. Korban meninggal di antaranya sepasang kekasih yang mengendarai sepeda motor, yakni Diana Simatupang dan Purnama Putra, dan Dadang, Kepala Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Bogor.
Â
Â