Jokowi Ajak Pemuda ASEAN Jadi Agen Toleransi dan Perdamaian

Presiden Jokowi mengatakan anak-anak muda ASEAN harus menjadi agen perubahan.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 30 Apr 2017, 11:00 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2017, 11:00 WIB
Duterte Sambut Jokowi di Istana Malacanang-Ap-20170428
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan keterangan pers usai menggelar pertemuan bilateral di Istana Malacanang di Manila, Filipina, Jumat (28/4). (AP Photo / Bullit Marquez)

Liputan6.com, Manila - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku senang dapat berkumpul dengan para wakil pemuda ASEAN. Salah satu alasannya, Jokowi merasa kembali muda.

"Bukan saja merasa muda, tapi memang saya masih muda," ucap Presiden Jokowi.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam pertemuan pemimpin ASEAN dengan perwakilan pemuda pada KTT ke-30 ASEAN, yang berlangsung di ruang pertemuan PICC, Sabtu 29 April 2017.

Pada usia ke-50 ASEAN, Jokowi mengatakan, dirinya hadir dalam pertemuan tersebut sebagai Presiden.

"Ke depan, Anda atau generasi Anda yang akan duduk di sini menggantikan kami-kami ini sebagai pemimpin ASEAN," ucap Jokowi.

Kepala Negara mengingatkan bahwa mereka yang hadir dalam pertemuan tersebut memiliki perbedaan.

"Walaupun secara fisik kita serupa, namun latar belakang budaya, etnisitas, dan bahkan agama kita berbeda. Kesadaran akan perbedaan harus dimiliki oleh generasi muda ASEAN," tutur Presiden.

Lebih lanjut Presiden Jokowi mengatakan, anak-anak muda ASEAN harus menjadi agen persatuan, toleransi, dan harmoni. Hal ini sangat penting di tengah perkembangan situasi dunia yang semakin tidak menentu saat ini.

"Kalau dulu anak-anak akan banyak mendengarkan nasihat orang tua. Sekarang mereka juga mendengarkan nasihat media sosial, mungkin lebih banyak mendengarkan media sosial," ucap Presiden.

Jokowi pun memberikan pertanyaan kepada anak-anak muda ASEAN. "Berapa jam waktu yang Anda gunakan untuk ber-internet? Untuk ber-media sosial?" tanya Jokowi.

Presiden memperkirakan, hampir semua waktu dari perwakilan pemuda digunakan untuk membuka media sosial.

"Tahukah Anda bahwa di Indonesia 44 juta posting di sosial media per jam, 73 juta pengguna internet, 72 juta akun media sosial," kata Jokowi.

Sementara itu, di seluruh dunia, pada 2016 terdapat 2,3 miliar pengguna media sosial. Hal ini dinilai sebagai satu kekuatan yang memiliki pengaruh luar biasa.

"Oleh karena itu, saya memiliki harapan agar anak-anak muda ASEAN dapat menggunakan sosial media dengan bijak untuk sebarkan pesan-pesan positif, jadilah agen perubahan dan jadilah agen toleransi dan perdamaian," ujar Presiden Jokowi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya