Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengungkapkan, kondisi kesehatan mata kiri penyidik senior KPK Novel Baswedan menurun.
"Untuk mata kiri, pertumbuhan yang sejak awal sangat lambat, dari hasil foto terlihat kondisi yang stagnan sejak kemarin. Tekanan mata sangat tinggi dan melewati batas normal, yaitu mencapai 31 (tekanan normal 16-21)," ujar Febri di Gedung KPK Kuningan Jakarta Selatan, Jumat (12/5/2017).
Tekanan mata kiri Novel yang tinggi ini, ujar Febri, berpengaruh pada menurunnya kemampuan bekerja saraf mata Kasatgas penyidik kasus e-KTP itu.
Advertisement
"Jika dibiarkan ini akan berakibat pada berkurangnya kemampuan melihat," imbuh dia.
Untuk mengatasinya, dokter di Rumah Sakit Singapura telah memberikan tambahan obat pengontrol tekanan mata kiri Novel.
Sedangkan untuk penglihatan mata kanan bagus, dan dapat melihat sampai ukuran huruf yang paling kecil.
"Untuk mata kanan, pertumbuhan selaput kornea stagnan dari kemarin, terjadi inflamasi pada bagian tengah kornea. Tidak ada infeksi," tutur Febri.
Penyidik KPK Novel Baswedan harus menjalani pengobatan mata di rumah sakit Singapura setelah diserang menggunakan air keras pada Selasa 11 April 2017, oleh orang tak dikenal. Diduga penyerangan itu terkait aktivitas Novel yang tengah menyidik kasus korupsi e-KTP.