Menaker Gandeng IBM untuk Pelatihan IT di Balai Latihan Kerja

IBM akan melakukan pengelolaan bersama (co-manage) di beberapa Balai Latihan Kerja (BLK) bersama Kemnaker.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 19 Mei 2017, 17:05 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2017, 17:05 WIB
Menaker Gandeng IBM untuk Pelatihan IT di Balai Latihan Kerja
IBM akan melakukan pengelolaan bersama (co-manage) beberapa Balai Latihan Kerja (BLK) bersama Kemnaker.

Liputan6.com, Jakarta International Business Machines (IBM) Indonesia berkomitmen untuk terlibat dalam peningkatan kompetensi angkatan Indonesia bekerjasama dengan Kementerian Ketenagakerjaan. IBM akan melakukan pengelolaan bersama (co-manage) beberapa Balai Latihan Kerja (BLK) bersama Kemnaker.

Dalam skema Co-Manage BLK, IBM akan masuk pada perbaikan kurikulum jurusan Informasi dan Teknologi (IT) untuk kelas pemula dan tingkat lanjut, meningkatkan kapasitas instruktur dan melakukan penyesuaian sarana-prasarana BLK.

"Kami serius dengan kerjasama ini. Dalam waktu dekat kami akan melihat BLK-BLK yang dinominasikan sebagai lokasi kerjasama IBM-Kemnaker. Kebetulan kami sudah punya riset mengenai awareness masyarakat terhadap IT, basisnya kota-kota di Indonesia. Ini sangat membantu untuk menetapkan BLK yang menjadi lokasi kerjasama", kata Presiden Direktur IBM Indonesia Gunawan Santoso saat diterima Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri di ruang kerjanya, Kamis (18/05)

Ancang-ancang untuk kerjasama itu, lanjut Gunawan, sudah dia persiapkan cukup lama. Karena itu, IBM menyambut gembira saat Kemnaker membuka pintu kerjasama pelatihan kerja jurusan IT.

"Kami sudah punya kurikulum decoding untuk para pemula. Untuk pelatihan IT tingkat lanjut, kami juga siapkan. Secara teknis kami sudah siap untuk running", katanya.

Pria berkacamata ini menambahkan, IBM juga menawarkan pelatihan IT untuk kaum difabel. "Untuk teman-teman difabel, kami sudah selesai membangun aplikasi pelatihan berbasis audio. Jadi, bagi teman difabel yang mengalami gangguan penglihatan bisa menjadi developer sistem dan aplikasi melalui pelatihan ini, karena basis intruksinya adalah audio", jelasnya.

Menurut Menteri Hanif, pihaknya sengaja mengajak perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang Informasi dan Teknologi (IT) untuk terlibat dalam pelatihan peningkatan kompetensi kerja di Balai Latihan Kerja (BLK), khususnya kejuruan IT.

"Kita akan libatkan beberapa perusahaan IT dalam pelatihan di BLK kejuruan IT. Kita ingin persoalan IT diperkuat agar output pelatihan kerja sesuai dengan kebutuhan dunia industri. Saya tentu menyambut hangat tawaran kerjasama dari IBM ini", ujar Menaker Hanif.

Menurut Menaker, upaya pelibatan perusahaan IT untuk pelatihan di BLK tersebut sejalan dengan pergerakan dunia industri dan kebutuhan tenaga kerja saat ini.

“Kalau industri berubah, pasar kerja berubah. Oleh karena itu kita harus siapkan terus kualitas SDM yang sesuai dengan perkembangan teknologi", kata Hanif.

Menaker mengungkapkan, pihaknya sengaja menjalin kerjasama dan melibatkan dunia industri dalam pelatihan di BLK untuk menyesuaikan pelatihan di BLK dengan kebutuhan Industri. Ia mencontohkan, Kemnaker telah menggandeng PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia untuk co-manage BLK Kupang.

"Kerjasama ini diharapkan menjadi solusi dari permasalahan banyaknya alumni pendidikan formal belum cukup mampu menjawab kebutuhan tenaga kerja yang sesuai dengan kriteria dunia industri. Sehingga mengakibatkan sebagian lulusannya tidak mampu terserap dunia kerja", kata menteri mantan aktifis NGO Internasional ini.

Oleh karena itu, dalam waktu dekat Hanif berharap agar IBM dapat segera merealisasikan kerjasama untuk membantu pelatihan kerja di BLK kejuruan IT. Saat ini terdapat 301 BLK di seluruh Indonesia dimmana 19 diantaranya milik pemerintah pusat, dan sisanya milik pemerintah daerah.

Untuk mempercepat peningkatan kompetensi pekerja, Kemnaker telah melakukan terobosan melalui program 3R BLK atau Revitalisasi, Reorientasi, dan Rebranding Balai Latihan Kerja. Tiga Balai Latihan Kerja yaitu Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Bekasi, BBPLK Serang, dan BBPLK Bandung Bekasi, dipilih sebagai pusat pengembangan program tahap pertama.

BBPLK Bekasi dijadikan sebagai pusat pengembangan kejuruan elektronika dan teknologi informasi. BBPLK Serang ditunjuk sebagai pusat pengembangan kejuruan las dan listrik. Sementara BBPLK Bandung sebagai pusat pengembangan kejuruan manufaktur dan otomotif.

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya