Putra-Putri Polri: Kami Tak Takut Ancaman Teroris

KBPP menilai aksi teror bom di Kampung Melayu ‎bukan berarti pihak Polri atau Intelijen kecolongan.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Mei 2017, 01:23 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2017, 01:23 WIB
Polisi Lakukan Olah TKP Ledakan Kampung Melayu
Polisi dan Puslabfor lakukan olah TKP ledakan di Terminal Kampung Melayu, Rabu (24/5). Bom bunuh diri yang dilakukan 2 orang ini menewaskan 3 anggota Polisi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Keluarga Besar Putra-Putri (KBPP) Polri mengecam keras aksi teror bom yang terjadi di Kampung Melayu, Jakarta Timur. Aksi bom bunuh diri yang diduga ditujukan kepada anggota polisi ini dianggap sebagai aksi kejahatan yang tidak bisa ditolelir. 

"Kami menyatakan tidak takut, kami bersama-sama keluarga Polri dan masyarakat lain berperang melawan terorisme. Kami tidak pernah takut dan kami menyatakan perang terhadap terorisme dalam kebhinekaan dan NKRI," ujar ‎Ketua Umum KBPP Polri, AH Bimo Suryono, dalam pernyataan tertulisnya,  Kamis, 25 Mei 2017. 

Menurut dia, aksi teror bom di Kampung Melayu ‎bukan berarti pihak Polri atau Intelijen kecolongan. Adanya aksi terorisme menurutnya karena Indonesia,  khususnya Jakarta begitu terbuka tidak ada jam malam alias dibebaskan.

"Polri tentunya tidak bisa sendiri harus semua bersama-sama untuk melihat, saling mengawasi satu sama lain. Polri juga tidak ingin berlakukan jam malam, ini tentunya kembali ke kita sendiri menjaga negara kebhinekaan dalam bungkus NKRI," kata dia.

Ia berharap aparat Polri bersama aparat lainnya seperti TNI, intelijen, BNPT, Densus 88 dan lainnya dapat menuntaskan dengan cepat serta tuntas.

Bimo juga menambahkan ‎pihaknya akan memberikan perhatian kepada keluarga anggota Polri yang menjadi korban bom Kampung Melayu, namun tentunya dari Polri juga memberikan perhatian yang begitu luar biasa.

"Insya Allah, tapi dari dinas perhatiannya luar biasa. Kami kemarin dalam rangka HUT sedikit banyak memberikan perhatian kepada para orang tua kami dan sebetulnya ‎kita nonton bareng itu untuk saling mengingatkan akan bahaya terorisme, tidak hanya di Indonesia saja," Bimo menandaskan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya