Liputan6.com, Jakarta - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) mulai membenahi halte Transjakarta Kampung Melayu pascaledakan bom di kawasan Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur pada Rabu, 23 Mei 2017, malam.
"Pembenahan itu kami lakukan setelah kepolisian menyatakan situasi aman pada Jumat lalu. Jadi, setelah dapat izin, langsung kami benahi," kata Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono di Jakarta, Sabtu, 27 Mei 2017.
Menurut dia, kerusakan halte tersebut berupa pecahnya sejumlah kaca. Selain itu, pihaknya juga berencana membersihkan halte itu dengan disinfektan yang merupakan bahan kimia yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran oleh jasad.
Advertisement
Sementara itu, untuk keamanan, pihaknya menempatkan petugas keamanan di Halte Transjakarta. Pihaknya juga berkoordinasi dengan kepolisian untuk meningkatkan aspek keamanan di seluruh fasilitas Transjakarta.
"Kami mengimbau kepada seluruh penumpang untuk ikut melakukan pengawasan dan kontrol apabila melihat ada tindakan yang mencurigakan. Segera laporkan kepada petugas di halte maupun bus sebagai bentuk pencegahan," ujar Budi seperti dikutip Antara.
Dia juga memastikan layanan Transjakarta tetap berjalan normal, termasuk di Koridor 7 rute Kampung Rambutan-Kampung Melayu, Koridor 5 rute Ancol-Kampung Melayu, dan Koridor 11 Pulogebang-Kampung Melayu. Hanya saja, hingga saat ini halte Transjakarta Kampung Melayu belum dapat digunakan untuk menaikkan atau menurunkan penumpang.
"Kami meminta agar seluruh penumpang Transjakarta bersabar untuk pengoperasian halte Kampung Melayu karena kami sedang mempersiapkan supaya benar-benar siap beroperasi dalam melayani penumpang," ungkap Budi.
Seperti diberitakan, pada Rabu lalu pukul 21.00 WIB di toilet umum samping halte Transjakarta Terminal Kampung Melayu terjadi ledakan yang diduga bom bunuh diri. Ledakan terjadi dua kali dengan selisih waktu sekitar 5 menit, yaitu pada pukul 21.00 WIB dan pukul 21.05 WIB.
Peristiwa tersebut mengakibatkan lima orang meninggal (dua orang diduga sebagai pelaku dan tiga anggota Polri) dan 11 orang (enam anggota Polri dan lima orang umum) korban luka-luka. Saat ini, korban luka-luka dirawat di empat rumah sakit, yakni RS Premier Jatinegara, RS Bhayangkara, RS Budhi Asih, dan RS Hermina.