Aturan Ganjil - Genap Batal Diterapkan Saat Arus Mudik, Kenapa?

Menhub Budi Karya menyampaikan, kesiapan sarana dan prasarana angkutan Lebaran telah mencapai 80 persen.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 31 Mei 2017, 19:16 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2017, 19:16 WIB
20160703-Manfaatkan Momen Mudik, Anak-anak Berjualan di Ruas Jalur Tol Brebes Timur
Arus mudik di ruas tol Brebes Timur (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Penerapan pembatasan kendaraan dengan sistem nomor ganjil-genap selama masa mudik Lebaran 2017 di jalan tol, tidak diberlakukan tahun ini. Alasannya, regulasi atau dasar hukum di tingkat nasional belum ada dan kesiapan sistem rekayasa lalu lintas di jalan arteri belum memadai untuk mengimbangi rekayasa ganjil-genap di jalan tol.

Demikian salah satu rekomendasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) yang disampaikan kepada Kementerian Perhubungan, tentang pembatasan kendaraan sistem nomor ganjil-genap selama masa mudik Lebaran 2017 di jalan tol, melalui surat MTI Nomor: 12/DE-MTI/V/2017 tanggal 17 Mei 2017.

Dalam surat MTI tersebut juga dinyatakan, secara sosiologis, masyarakat pengguna jalan tol juga belum siap bila penerapan ganjil-genap dilaksanakan tahun ini, mengingat mudik Lebaran 2017 tinggal beberapa hari lagi.

Rekomendasi tersebut diberikan usai MTI melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) tentang permasalahan dan kesiapan jalan tol, untuk pembatasan mobil nomor ganjil-genap selama mudik Lebaran 2017, yang diselenggarakan di Jakarta pada 9 Mei 2017.

Sebelumnya dalam beberapa kesempatan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah menyampaikan pembatasan kendaraan dengan sistem ganjil-genap di jalan tol untuk mudik tahun 2017 tidak diberlakukan, namun Menhub Budi Karya masih tetap menunggu hasil telaah dari MTI.

Menhub Budi juga sempat menyampaikan ulasan, salah satunya lokasi pembatasan nomor polisi ganjil-genap pada masa angkutan Lebaran ini mencakup wilayah atau lokasi yang sangat luas. Dikhawatirkan jika diberlakukan, akan lebih mempersulit masyarakat yang akan pulang ke kampung halaman.

"Ganjil-genap itu mencakup wilayah yang terlalu luas sekali," ujar Menhub Budi saat ditemui di Jakarta, Rabu (31/5‎/2017)

Terkait kesiapan sarana dan prasarana transportasi pada masa angkutan Lebaran 2017, Menhub menyampaikan telah mencapai 80 persen.

Hindari Konsentrasi di Cipali

Kementerian Perhubungan mengkoordinasikan penyelenggaraan angkutan Lebaran pada 48 terminal bus utama, 35 bandara, 52 pelabuhan, 7 lintasan penyeberangan, 9 daerah operasi perkeretaapian di Jawa, dan 3 divisi regional perkeretaapian di Sumatera.

Terkait dengan pemudik yang akan menggunakan kendaraan pribadi, Menhub berpesan jangan terlalu mengandalkan dan mengkonsentrasikan mudik melalui jalan tol Cipali, tetapi juga gunakan jalan Pantura atau Jalur Selatan yang sama baiknya.

Untuk mereka yang akan menggunakan sepeda motor, Menhub kembali mengimbau untuk mengikuti angkutan mudik gratis yang telah disediakan Kemenhub dan Mitra Kerja.

"Keselamatan di jalan raya kita ingatkan kepada pemudik dengan sepeda motor, kita imbau untuk menggunakan angkutan mudik gratis yang sudah disediakan dengan menggunakan kapal, kereta api, truk (untuk angkut sepeda motor) dan bus," tutur Budi Karya.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya