Djarot: Pancasila Mampu Cegah Perang Saudara dan Radikalisme

Djarot mengatakan, dengan ideologi Pancasila, masyarakat Indonesia bisa hidup rukun dan bergotong royong.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 01 Jun 2017, 11:07 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2017, 11:07 WIB
20170215-Megawati gunakan hak pilihnya di TPS Kebagusan-Jakarta
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menyaksikan Cawagub DKI Djarot Saiful Hidayat mewarnai mural bergambar Garuda Pancasila di dinding TPS tempatnya, di TPS 027 Kebagusan, Jakarta Selatan, Rabu (15/2). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam perayaan Hari Lahir Pancasila, Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat membacakan isi pidato Presiden Joko Widodo di hadapan ribuan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemprov DKI Jakarta di Kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (1/6/2017).

Djarot menjadi inspektur upacara Hari Lahir Pancasila. Dalam pidatonya, Djarot menyampaikan kekecewaan pemerintah karena adanya kelompok yang tak mau menggunakan ideologi Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.

Di Hari Lahir Pancasila ini, Djarot mengatakan pemerintah berharap masyarakat bisa kembali menyatu dalam ideologi Pancasila. Dia menyebutkan banyak perang saudara yang terjadi di sejumlah negara akibat bangsanya yang melupakan ideologi negara.

"Kita perlu belajar dari pengalaman buruk negara lain yang dihantui oleh radikalisme, konflik sosial, terorisme, dan perang saudara. Dengan Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI dan Bineka Tunggal lka, kita bisa terhindar dari masalah tersebut," ucap Djarot berdasarkan pidato Jokowi, Jakarta, Kamis (1/6/2017).

Dengan berideologi Pancasila, Djarot mengatakan, masyarakat Indonesia bisa hidup rukun dan bergotong royong untuk memajukan negeri. Dengan mengajak seluruh pemuka agama di Tanah Air, pemerintah berharap keutuhan Pancasila bisa terjaga.

"Dengan Pancasila, Indonesia adalah harapan dan rujukan masyarakat internasional untuk membangun dunia yang damai, adil, dan makmur di tengah kemajemukan," kata dia.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya