Konflik Qatar, Jokowi Berkomunikasi dengan Pimpinan Negara Teluk

Jokowi butuh waktu dan masukan untuk mengetahui permasalahan di negara-negara teluk.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 13 Jun 2017, 11:19 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2017, 11:19 WIB
Jokowi
Presiden Jokowi

Liputan6.com, Jakarta - Konflik yang terjadi antara Qatar dengan Arab Saudi dan beberapa negara teluk di Timur Tengah belum juga menemui titik temu. Banyak pihak mendorong Indonesia berperan aktif dalam mendamaikan konflik ini.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memastikan, Indonesia akan mengambil peran guna mencari solusi atas konflik teluk. Hanya saja, dia butuh waktu dan masukan untuk mengetahui permasalahan yang tengah dihadapi kedua negara yang sedang berseteru itu.

"Sementara ini, saya ingin mendapat masukan-masukan terlebih dahulu, sebetulnya persoalan dasarnya apa, sehingga nanti kita bisa berperan di sebelah mana," kata Jokowi usai membagikan sembako di Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (13/6/2017).

Sebagai langkah awal, Jokowi sudah berkomunikasi dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Emir Qatar Syekh Tamim bin Hamad Al-Tsani, dan Raja Uni Emirat Arab Syeikh Mohammed bin Rasyid Al Maktoum. Jokowi sudah berbicara banyak dengan ketiga pemimpin negara yang tengah seteru itu.

"Saya akan terus bertelepon dengan negara-negara yang berkaitan dengan gesekan yang terjadi di Timur Tengah terutama antara Saudi Arabia dan Qatar," imbuh dia.

Komunikasi ini terus dibangun agar Jokowi tahu betul permasalahan yang terjadi di Qatar. Dengan itu, Jokowi bisa menentukan sikap yang akan diambil Indonesia dalam permasalahan ini.

"Sementara ini saya belum bisa berbicara di sebelah mana kita akan berperan. Saya telepon itu untuk mendapatkan masukan problemnya sebenarnya apa sih, kemudian pendekatan yang kita lakukan bisa lewat mana, dapat kita simpulkan setelah masukan itu dari semua sisi ada," ucap Jokowi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya