Belajar Kebinekaan, Ribuan Pramuka Jelajah Budaya ke Palangkaraya

Ribuan anggota Pramuka tingkat penggalang mengikuti Kemah Budaya Nasional VIII di Bumi Perkemahan Palangkaraya.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 21 Jul 2017, 09:14 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2017, 09:14 WIB
Anggota Pramuka tingkat penggalang mengikuti Kemah Budaya Nasional VIII di Bumi Perkemahan Palangkaraya.
Anggota Pramuka tingkat penggalang mengikuti Kemah Budaya Nasional VIII di Bumi Perkemahan Palangkaraya. (Liputan6.com/Nafiysul Qodar)

Liputan6.com, Jakarta - Ribuan anggota Pramuka tingkat penggalang mengikuti Kemah Budaya Nasional VIII di Bumi Perkemahan Palangka Kambariat Tuah Pahoe, Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Acara berlangsung selama sepekan, yakni mulai 16 Juli hingga 22 Juli 2017.

Memasuki hari ke lima, peserta mengikuti kegiatan jelajah budaya dengan menelusuri beberapa situs sejarah dan kebudayaan di Palangkaraya. Beberapa lokasi yang didatangi seperti, Tugu Sukarno, makam pahlawan Kalteng Tjilik Riwut, rumah betang, Museum Balanga, dan menyaksikan upacara adat Tiwah.

Kasubdit Internalisasi Nilai Sejarah Ditjen Kebudayaan Kemdikbud, Edy Suwardi, mengatakan kegiatan tersebut bertujuan menanamkan pemahaman sejak dini kepada anak tentang keragaman budaya di Indonesia.

"Ini sekaligus untuk menanamkan nilai kebinekaan sejak dini. Ini juga berkaitan dengan penguatan pendidikan karakter," kata Edy di sela-sela acara Kemah Budaya, Palangkaraya, Jumat (21/7/2017).

Bukan hanya mempelajari sejarah dan kebudayaan. Edy melanjutkan, kegiatan Kemah Budaya Nasional 2017 ini juga dilakukan untuk menanamkan jiwa nasionalisme dan cinta Tanah Air pada anak-anak.

"Selama aktivitas perkemahan ini kan ada kemandirian, toleransi, kebersamaan, gotong royong, juga pengenalan pahlawan di wilayah ini," ucap dia.

Rutinitas tahunan ini diselenggarakan secara bergilir di beberapa daerah di seluruh Indonesia. Panitia pusat dari Kemendikbud dan Kwarnas Gerakan Pramuka tidak menunjuk secara langsung daerah mana yang akan ditempati untuk kegiatan ini.

"Kita pilih kota Palangkaraya ini sebenarnya kan mereka yang mengajukan menjadi tuan rumah," kata Edy.

Panitia pusat, kata Edy, memberikan kesempatan kepada tiap-tiap daerah yang berkomitmen dalam pengembangan kebudayaan untuk menjadi tempat Kemah Budaya Nasional. Mereka juga diberi kesempatan untuk mengeksplore potensi daerahnya, termasuk dalam bidang pariwisata.

"Dan tentu kita seleksi. Kita tidak ingin kegiatan cuma terpusat di pulau Jawa sama Sumatera aja. Jadi harus merata," jelas pria yang juga menjabat sebagai ketua panitia ini.

Terjadi peningkatan jumlah peserta Kemah Budaya Nasional pada tahun ini. Jika sebelumnya masing-masing provinsi hanya mengirim satu regu, kali ini mereka mengirim delegasi hingga dua regu. Bahkan acara ini juga diikuti peserta dari negara tetangga, yakni Vietnam.

Tiap malam, para peserta menunjukkan kesenian daerahnya masing-masing secara bergiliran.



Saksikan video menarik di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya