Cak Imin: Pak Harto Juga Merawat Kebhinekaan Indonesia

Meski Soeharto menerapkan dengan cara yang berbeda, ia mengaku, ada benang merah yang bisa diambil dalam menjaga kebhinekaan Indonesia.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 23 Jul 2017, 18:07 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2017, 18:07 WIB
Diskusi PKB
Ketum PKB, Muhaimin Iskandar memberi sambutan saat membuka diskusi di DPP PKB, Jakarta, Minggu (23/7). Diskusi bertemakan "Merawat Keindonesiaan Tolak Radikalisme, Lawan Intoleransi" sekaligus rangkaian Harlah ke-19 PKB. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin, mengatakan bahwa menjaga kebhinekaan atau merawat persatuan bukan saja baru dilakukan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Ia menuturkan, pada era orde baru Presiden Soeharto, juga sudah melakukannya.

"Merawat Kebhinekaan adalah kemampuan kita menjaga multikulturalisme yang kita miliki. Dialektika ini sudah dimulai oleh Sukarno dengan para ulama. Begitu pula sejak zaman Soeharto. Pak Harto juga merawat Kebhinekaan. Tapi caranya represif. Semuanya ditekan dalam penyeragaman. Berhasil, tapi tumpulnya kreativitas dan demokrasi," beber dia.

Demikian disampaikan Cak Imin dalam diskusi Ngobrol Bareng "Merawat Keindonesiaan, Tolak Radikalisme, Lawan Intoleransi," di Jakarta, Minggu (23/7/2017).

Meski Soeharto menerapkan dengan cara yang berbeda, ia mengaku, ada benang merah yang bisa diambil dalam menjaga kebhinekaan Indonesia. "Benang merahnya, ada kesepahaman akan Pancasila," kata Cak imin.

PKB, ia melanjutkan, akan terus menjaga multikulturalisme dalam Pancasila, dan Bhineka Tunggal Ika sebagai kekuatan bangsa. Selain itu, menunjukkan Islam Indonesia sebagai solusi bukan suatu masalah.

"PKB dalam hal ini akan terus terdepan mengelola multikulturalisme menjadi kekuatan bangsa. Sehingga Islam menjadi jawaban dalam kehidupan bangsa bukan permasalahan," pungkas Cak Imin.

 

Saksikan video di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya