Pesan Cak Imin saat Tutup Kajian Kitab Karya KH Hasyim Asy`ari

DPP PKB mengakhiri kajian kitab Arrisalah Jami`atul Maqasid karya Hadratusyeikh KH Hasyim Asy`ari dengan menghadirkan narasumber Mustasyar PBNU, KH. Said Aqil Siroj, Selasa, 25 Maret 2025.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro Diperbarui 26 Mar 2025, 07:39 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2025, 07:39 WIB
Cak Imin
DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengakhiri kajian kitab Arrisalah Jami`atul Maqasid karya Hadratusyeikh KH Hasyim Asy`ari dengan menghadirkan pembalah Mustasyar PBNU, KH. Said Aqil Siroj, Selasa, 25 Maret 2025. (Tim Humas PKB).... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengakhiri kajian kitab Arrisalah Jami`atul Maqasid karya Hadratusyeikh KH Hasyim Asy`ari dengan menghadirkan pembalah Mustasyar PBNU, KH. Said Aqil Siroj, Selasa, 25 Maret 2025.

"Semoga dengan kegiatan setiap tahun mengkaji kitab karya Hadratusyeikh KH. Hasyim Asy`ari spirit perjuangan kita semua bertambah, spirit PKB untuk terus menggelorakan akidah ahlussunnah wal jamaah annahdiyah di bumi yang kita cintai," kata Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Imin di kantor DPP PKB seperti dikutip dari situs resmi PKB, Rabu (26/3/2025).

Senada dengan itu, Ketua bidang Pendidikan dan Pesantren DPP PKB, KH. Yusuf Chudlori mengaku bersyukur lantaran kajian rutin PKB atas karya-karya Mbah Hasyim berjalan dengan lancar dan sukses. Ia pun berterimakasih kepada para narasumber yang telah memandu kajian kitab tersebut.

"Kami selaku yang diamanahi oleh DPP pertama tentu mengucapkan terimakasih kepada para narasumber yang telah meluangkan waktunya memkaji kitab Jamiatul Maqasid karya mbah Hasyim," kata pria karib disapa Gus Yusuf itu.

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPW PKB Jawa Tengah itu berharap kajian kitab Mbah Hasyim bisa menambah keberkahan serta semangat juang setiap kader PKB.

“Tentu semoga kita diakui menjadi santri Hadratussyeikh Mbah Hasyim Asy`ari," harap dia.

Diketahui, pada acara yang berlangsung, Kiai Said Aqil mengkaji pasal ketujuh dari kitab Arrisalah Jami`atul Maqasid yang membahas tasawuf. Menurut Kiai Said, tasawuf bukan akhlakul karimah. 

"Akhlakul karimah penting, tapi bukan tasawuf. Hormat tamu, hormat tetangga itu akhlakul karimah, tapi bukan tasawuf. Tasawuf juga bukan ilmu hikmah. Orang dipedang tidak mempan, orang bisa menghilang, orang paham bahasa binatang, itu bukan tasawuf," ujarnya.

Kiai Said lantas menjelaskan makna tasawuf sebagaimana dijelaskan oleh para ulama. Yaitu ilmu menata hati agar meraih maqom atau posisi dan kondisi yang diridai Allah SWT.

 

Promosi 1

5 Jalan Sufi dalam Kitab Karya KH Hasyim Asy'ari

Menurut Kiai Said, Mbah Hasyim memaparkan lima jalan sufi dalam kitab tersebut. Pertama, takwa kepada Allah di manapun. Kedua, selalu berpegang teguh pada sunnah Nabi Muhammad SAW. Ketiga, berpaling dari makhluk, baik ketika dipuji atau saat dibenci.

Lalu keempat, lanjut Kiai Said, menerima atau rida atas setiap rahmat dan nikmat yang Allah berikan. Kelima, selalu mengembalikan apapun kepada Allah, baik yang menyenangkan atau yang tidak menyenangkan.

"Maka hakikatnya takwa, dawuh Mbah Hasyim, adalah wara`, yaitu selektif, istikamah, konsisten, menjaga sunnah serta akhlakul karimah," jelas Kiai S'kk

Sebagai informasi, penutupan kajian kitab tersebut dihadiri oleh seluruh narasumber, yaitu KH. Ahmad Badawi Basyir, KH. Nur Hayid, KH. Ahmad bin Kafabih, KH. Rif`an Nasir, KH. Maman Imanulhaq, Nyai Hj. Badriyah Fayumi, serta Nyai Hj. Hindun Anisah.

Hadir di lokasi Sekretaris Dewan Syura DPP PKB KH. Saifullah Maksum, Bendahara Umum DPP PKB Bambang Susanto, Ketua Fraksi PKB DPR RI Jazilul Fawaid, anggota DPR RI Fraksi PKB Anggia Ermarini, Rivqy Abdul Halim, dan Muhammad Khazin.

Infografis

Infografis Golkar Digoda ke Koalisi Gerindra-PKB atau NasDem
Infografis Golkar Digoda ke Koalisi Gerindra-PKB atau NasDem (Liputan6.com/Triyasni)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya