Liputan6.com, Madinah - Informasi jemaah haji kehilangan tas berisi uang Rp 40 juta di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah viral di media sosial Tanah Air. Namun yang tak terungkap adalah petugas haji dengan sigap berhasil menyelamatkan uang tersebut secara utuh hanya dalam waktu tiga jam setelah aduan masuk ke WA Center.
Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Ahmad Dumyathi Basori memastikan, tas jemaah haji tersebut sudah ditemukan dan sudah dikembalikan kepada pemiliknya.
"Dalam hitungan tiga jam sejak masuknya aduan kehilangan, tas tersebut sudah ditemukan dan dikembalikan," kata Dumyathi di Madinah, Jumat (4/8/2017).
Advertisement
Dia menjelaskan, berita tentang adanya jemaah haji Indonesia kehilangan tas tersebut diperolah dari aduan yang masuk ke WA Center yang dirilis PPIH beberapa waktu lalu. Laporan melalui WA yang masuk, langsung dikonfirmasi kebenaran dan kronologi kejadiannya.
"Saya xxxxx, jemaah calon haji kloter 06 SUB, take off dari Bandara Juanda hari Sabtu/29 Juli 2017 jam 22.30 WIB dan landing di Bandara Sultan Abdul Aziz Madinah hari Ahad/30 Juli pukul 04.50 waktu Madinah," demikian bunyi laporan yang masuk berupa pesan singkat melalui WA Center.
Dikatakan Dumyathi, jemaah tersebut mengaku awalnya akan membawa tas ke kabin pesawat. Namun, karena tidak muat jika ditaruh di kabin, oleh pramugara pesawat tas tersebut dibawa.
"Sampai seluruh penumpang turun, tas saya belum ditemukan juga," cerita Dumyathi dari laporan yang diterima.
Setelah informasi aduan dirasa cukup dan tercatat, PPIH Arab Saudi mengecek keberadaan petugas di lapangan melalui layar monitor aplikasi SiskoPPIH.
"Petugas yang mendapat arahan, bergerak mencari. Alhamdulillah dalam hitungan tiga jam, tas yang hilang bisa ditemukan," jelasnya.
Menurut Dumyathi, selain uang Rp 40 juta, dalam tas tersebut juga terdapat uang 2.600 Riyal, jaket biru, handuk, sarung, dan lainnya. "Uang Rp 40 juta itu terbungkus kantong cokelat," ucapnya.
Penemuan tas ini disambut baik jemaah haji yang kehilangan. "Alhamdulillah tas tentengan sudah saya terima dalam keadaan utuh tidak kurang suatu apapun. Salut untuk PPIH Arab Saudi/Madinah, pantas diberikan jempol sepuluh," tuturnya sebagaimana dikutip dari pesan singkat yang masuk melalui WA Center.
Atas kejadian ini, Dumyathi menilai penggunaan WA Center sangat membantu menangani persoalan yang dihadapi petugas. Tim Kantor Urusan Haji (KUH) sendiri saat ini tengah menyelesaikan proses input data semua petugas, mulai dari unsur mukimin, mahasiswa, perlindungan jemaah, dan PPIH Jakarta.
Tampak hadir juga para kepala sektor dan pemegang bravo. Semua mengenakan seragam dengan aksesoris yang berbeda guna memudahkan proses pemantauan dan percepatan penanganan di lapangan.
"Awalnya memang ini kami pilot project, kan untuk temus (tenaga musim). Namun, dengan efektivitasnya yang besar, kami agak memaksa agar semua unsur yang terlibat dalam pelayanan aktif bisa bergabung," kata Dumyathi.
Saksikan video menarik di bawah ini: