Perairan Banten Dijaga Lebih Ketat Setelah Sabu 1 Ton Terungkap

Polda Banten mengimbau semua pihak agar sama-sama menjaga wilayah Banten dari upaya penyelundupan narkoba.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 08 Agu 2017, 12:59 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2017, 12:59 WIB
Sabu satu ton
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan saat membuka barang bukti sabu satu ton hasil tangkapannya. (Liputan6.com/Yandhi Deslatama)

Liputan6.com, Serang - Pasca-pengungkapan penyelundupan sabu satu ton di Anyer, Serang, Banten, 13 Juli lalu, kepolisian kini meningkatkan pengamanan di perairan Banten.

Direktur Narkoba Polda Banten Kombes Juliat P mengatakan, kejahatan narkoba bukan hanya tanggung jawab Direktorat Narkoba, tapi semua pihak.

"Ada Bakamla, Polair, Beacukai, TNI AL, Direktorat Narkoba tidak punya kapal, kita bisa berkoordinasi dengan lembaga tersebut," kata Juliat di Mapolda Banten, Selasa (8/7/2017).

Juliat menjelaskan, Banten yang memiliki garis pantai sepanjang 509 km persegi, memiliki banyak pelabuhan tikus dan pesisir pantai yang bisa menjadi jalur penyelundupan narkoba dari luar negeri.

"Di Banten banyak pintu masuknya, lewat laut banyak, butuh kerja sama semua pihak," dia menegaskan.

Juliat mengimbau kepada semua pihak, khususnya yang terkait, agar sama-sama menjaga wilayah Banten dari upaya peredaran dan penyelundupan narkoba.

"Kalau ada orang asing di pinggir pantai tolong dipantau, harusnya tengah malam di hotel," Juliat menandaskan.

Jajaran Polda Metro Jaya mengungkap upaya penyelundupan sabu satu ton di Anyer, Serang, Banten, 13 Juli lalu. Selain barang haram tersebut, polisi meringkus empat tersangka yang diduga terlibat peredaran sabu ini. Sabu satu ton tersebut diduga diselundupkan dari Tiongkok melalui jalur laut.

Saksikan video menarik berikut ini:

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya