Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihantono menyatakan, akan melakukan uji coba pemanfaatan bahu darurat jalan tol sebagai Jalur Khusus Angkutan Umum (JKAU).
"Uji coba ini rencananya digelar pada 7-20 September 2017 menggunakan bahu Jalan Tol Jakarta-Cikampek," ujar Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihantono di Cikarang, jawa Barat, Sabtu 2 September 2017.
Baca Juga
Menurut dia, uji coba itu akan melibatkan 40 unit Bus Transjabodetabek trayek Bekasi Barat-Bundaran Hotel Indonesia (HI) dan Senayan-Bekasi Barat.
Advertisement
"Trayek Bekasi Barat-HI akan beroperasi pada pagi hari, sedangkan trayek Bekasi Senayan-Bekasi Barat beroperasi pada sore hari," ucap Bambang.
Dalam agenda uji coba itu, kata dia, pihaknya tidak lagi melibatkan petugas Vooridjer Kemenhub yang pada uji coba sebelumnya mengawal perjalanan Bus Transjabodetabek. Sebagai gantinya, operator akan melegalkan pemanfatan bahu Jalan Tol Jakarta-Cikampek, yang selama ini berfungsi sebagai jalur darurat pengendara untuk pergerakan Bus Transjabodetabek.
"Kami akan perbolehkan bahu jalan untuk angkutan umum. Tidak hanya Transjabodetabek, tapi juga angkutan berpenumpang banyak," ucap Bambang seperti dilansir dari Antara.
Kemenhub, kata dia, akan berkoordinasi dengan sejumlah pengelola mal yang berdomisili di sekitar lintasan trayek Bus Transjakarta untuk menyediakan kantong parkir bagi kendaraan pribadi.
Tujuan utama program tersebut adalah memindahkan pengendara pribadi kepada angkutan umum massal untuk menekan angka kemacetan di dalam kota.
Ganggu pengguna Tol?
Sekretaris Jenderal Kemenhub Sugihardjo menambahkan, operasional Bus Transjabodetabek dipastikan tidak akan menghilangkan manfaat bahu jalan tol sebagai akses darurat bagi penanganan kecelakaan, korban, maupun kemacetan oleh petugas terkait.
"Walaupun bahu darurat jalan tol ini dimanfaatkan untuk Transjabodetabek, namun saya ingatkan kepada operator bahwa penanganan darurat harus tetap menjadi skala prioritas penanganan," kata dia.
Bila terjadi situasi darurat, maka operator Transjabodetabek harus mengalihkan lintasannya ke jalur lambat atau jalur cepat jalan tol, sementara lintasannya dimanfaatkan untuk penananganan darurat.
Direktur Utama PT Jasa Marga Desi Aryani mengatakan pihaknya bersedia mempersiapkan bahu jalan tol untuk kepentingan JKAU.
"Kami siapkan lajur khusus bahu jalan tol untuk JKAU, sementara prioritas tol akan diperuntukkan bagi perjalanan jarak jauh," katanya.
Namun Desi mengingatkan operator Transjabodetabek untuk mengintensifkan sosialisasi JKAU kepada masyarakat agar tidak terjadi perdebatan terkait aktivitas uji coba di kalangan pengendara mobil pribadi.
"Saya ingatkan kepada operator perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat agar didengar dan tidak ada perdebatan lagi," Desi menandaskan.
Advertisement