Catur Juliantono, Suporter Timnas Meninggal karena Petasan Tinggalkan Anak Semata Wayang

Suporter Timnas asal Jakarta Timur yang tewas karena petasan flare tinggalkan anak semata wayang.

oleh Liputan6 diperbarui 03 Sep 2017, 13:55 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2017, 13:55 WIB

Liputan6SCTV, Jakarta - Catur Juliantono, suporter Timnas Indonesia yang tewas akibat petasan flare saat laga timnas melawan kesebelasan Fiji, dimakamkan. Kapolres Bekasi Kota menduga, petasan itu lolos masuk ke Stadion Patriot lewat jalur tidak resmi.

Seperti ditayangkan Liputan6 Siang SCTV, Minggu (3/9/2017), sebelum diberangkatkan ke pemakaman, keluarga dan kerabat menyalatkan jenazah Catur Juliantono, warga Kampung Sumur Nomor 150 Klender Jakarta Timur. Kini putra tunggal Catur yang baru berusia 2 tahun jadi anak yatim. Masa depan dengan bimbingan sosok ayah sirna seketika, lantaran nyawa ayahnya direnggut petasan suar.

Nyawa Catur Juliantono, penggemar olahraga dan pendukung setia Timnas Indonesia, melayang akibat petasan suar atau flare, yang diluncurkan dari tribun selatan Stadion Patriot Candra Baga Bekasi, Jawa Barat. Catur dan keluarga duduk menonton di tribun timur saat laga timnas melawan kesebelasan Fiji.

Sementara polisi yang minggu dini hari tadi menggelar olah TKP menduga, petasan flare tersebut masuk lewat jalur tikus. Polisi kini memburu penonton yang meluncurkan petasan jenis suar itu. Pelakunya diancam dengan hukuman maksimal.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya