Liputan6.com, Jakarta - Isu penambahan kuota kembali muncul seiring akan berakhirnya penyelenggaraan haji tahun ini. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memandang penambahan kuota jemaah haji tanpa didahului penataan infrastruktur di Mina, justru akan menambah masalah baru.
"Penambahan kuota harus didahului penyediaan infrastruktur yang memadai," ujar Lukman Hakim usai memimpin rapat evaluasi penyelenggaraan haji antara delegasi Amirul Hajj dan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi di Jeddah, Sabtu, 9 September 2017.
Tahun ini, kuota jemaah haji Indonesia bertambah hingga 52.200 orang jika dibanding tahun sebelumnya. Menurut Menag, dengan kuota lebih dari 220 ribu, pada tahun ini saja, kondisi di Mina cukup memprihatikan.
Sebab, ada beberapa kloter yang maktabnya tidak menyiapkan tenda yang cukup dengan jumlah jemaah.
"Kalau infrastruktur, tenda dan toilet tidak ditambah, maka menambah jemaah menurut saya justru akan menimbulkan persoalan serius," ucap politisi PPP itu.
Advertisement
Lukman meminta agar orientasi yang dikedepankan bukan penambahan kuota haji, tapi penyiapan kapasitas daya tampung tenda dan toilet di Mina.Â
Desakan Untuk Pemerintah Saudi
Prioritas yang akan dilakukan pemerintah ke depan, kata Lukman, yaitu mencoba meyakinkan pemerintah Saudi agar Mina ditata lebih baik.
"Kita ingin Pemerintah Saudi dapat meningkatkan kapasitas dan daya tampung tenda di Mina dan toiletnya. Ketika ini bisa dilakukan baru kita bisa berbicara tentang penambahan kuota," ucap Lukman.Â
Menteri Lukman juga meminta pihak Muassasah menata ulang penempatan jemaah haji furoda (non kuota). Menurut dia, penempatan jemaah haji furoda yang bercampur dengan jemaah reguler harus dihindari.Â
"Jadi ke depan kita harus belajar dari pengalaman tahun ini, di mana jemaah furoda seharusnya tidak bercampur dengan jemaah reguler haji kita," Lukman Hakim Saifuddin menandaskan.
Saksikan Video pilihan Berikut Ini:
Advertisement