Jerat Narkoba Indra J Piliang

Polisi menangkap politikus Partai Golkar Indra J Piliang di tempat karaoke Taman Sari Jakarta Barat, Rabu 13 September 2017.

oleh Yusron FahmiMuhammad Radityo PriyasmoroIka Defianti diperbarui 15 Sep 2017, 00:02 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2017, 00:02 WIB
Indra J Piliang
Politikus Partai Golkar Indra J Piliang ditangkap polisi (foto: istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Jerat narkoba kembali memakan korban. Indra Jaya Piliang (45), politikus muda Partai Golkar ditangkap polisi di sebuah tempat karaoke, Taman Sari, Jakarta Barat. Indra diduga hendak membeli sabu di sana.

Bersama Indra, polisi juga mengamankan dua rekannya berinisial RF dan MIJ di tempat tersebut.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menyatakan, Indra J Piliang ditangkap Rabu, 13 September 2017 pukul 19.30 WIB.

"Tiga orang ini diamankan di sebuah tempat karaoke di Jakarta Barat. Tidak ada orang lain selain mereka," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis 14 September 2017.

Saat ditangkap, ditemukan sejumlah barang bukti, di antaranya satu set bong dan korek gas plastik. Namun, tidak ditemukan barang bukti sabu.

Ilustrasi Narkoba 1 (Liputan6.com/M.Iqbal)

"Ini diduga (barang bukti) telah dihabiskan, namun masih pendalaman," ujar dia.

Usai ditangkap, Polres Metro Jakarta Barat membawa Indra J Piliang dan dua rekannya ke Mapolda Metro Jaya, guna tes urine dan pemeriksaan kasus ini lebih lanjut.

"Hasilnya positif (Indra J Piliang), untuk yang lain masih pendalaman," tandas Argo.

Sudah Setahun

Dari hasil pemeriksaan kepolisian, Indra telah menggunakan narkoba jenis sabu selama setahun.

Indra Jaya Piliang (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Polisi pun membeberkan dugaan alasan penggunaan sabu tersebut. Indra memakai narkoba diduga untuk stamina.

"Ya bisa untuk tambah stamina kan mungkin," kata Argo.

Dari keterangan yang digali, polisi mengetahui bahwa yang bersangkutan siap membeli barang haram tersebut sebanyak 1 gram. Namun, soal siapa pengedarnya, polisi masih mendalami.

Dari keterangan polisi, ketiga orang tersebut mengaku baru pertama kali menjadikan ruangan karaoke menjadi tempat konsolidasi. Kendati demikian, dari keterangan polisi, ketiga orang ini sudah saling kenal sebelumnya.

"Mereka ini teman ya, teman biasa, ngakunya baru pertama jadikan karaoke tempat seperti itu," pungkas Argo.

 

 

Info dari Warga

Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya menangkap politikus Partai Golkar Indra J Piliang di tempat karaoke, Taman Sari, Jakarta Barat, pada Rabu 13 September 2017.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, penangkapan Indra berdasarkan laporan dari masyarakat. Indra diduga hendak membeli narkoba jenis sabu.

"Ada laporan masuk, tidak diikuti polisi," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Kamis 14 September 2017.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono.

Indra J Piliang merupakan politikus Partai  Golkar. Jabatannya saat ini sebagai anggota Dewan Pakar DPP Partai Golkar. Di pemerintahan, Indra juga pernah menjabat sebagai Tim Ahli Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Politikus asal Pariaman, Sumatera Barat itu juga masih terdaftar dalam Tim Komite Pengarah Reformasi Birokrasi Nasional (KPRBN) yang dibentuk oleh Presiden Jokowi.

Tak hanya itu, mantan aktivis mahasiswa itu juga pernah mencalonkan diri sebagai calon Wali Kota Pariaman berpasangan dengan Jose Rizal di Pilkada Kota Pariaman pada 2013.

 

 

Reaksi Partai Golkar

Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan DPP Partai Golkar, Yorrys Raweyei mengatakan, tidak akan memberikan toleransi kepada kadernya yang terlibat dalam kasus korupsi dan narkotika.

"Soal itu kita satu suara, tidak ada toleransi soal korupsi dan narkotika," ucap Yorrys saat dikonfirmasi di Jakarta Pusat, Kamis 14 September 2017.

Dia beralasan, narkotika merupakan salah satu perusak generasi bangsa, sehingga permasalahan penyalah gunaan obat terlarang juga menjadi permasalahan bersama.

"Jadi kalau saya pokoknya narkotika tidak boleh ada, dan ini masalah bangsa," jelas Yorrys.

Wakil Ketum Partai Golkar versi Munas IX Jakarta, Yorrys Raweyai, seusai menemui Kepala Staf Kepresidenan, Luhut Binsar Panjaitan, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (26/1/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Ketua DPP Partai Golkar Meutya Hafid mengaku prihatin akan penangkapan Indra J Piliang terkait kasus narkoba.

"Saya mendengar saat perjalanan ke DPR, sangat kaget dan shock. Sebagai orang yang kita kenal cukup baik, cukup kaget dan menyayangkan," ucap Meutya di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Kamis 14 September 2017.

Namun, menurut Meutya, Indra sudah lama tidak terlalu aktif di Partai Golkar. Bahkan, dia mengatakan sudah lama tidak bertemu dengan Indra.

Kendati demikian, kata Meutya, Indra masih tercatat sebagai kader, hanya saja sudah tidak aktif dalam rapat-rapat partai.

"Mas Indra sudah lama tidak terlalu aktif dalam rapat-rapat. Karena beliau juga bukan pengurus inti dan sudah lama tidak ketemu," ujar dia.

Berharap Direhab

Ketua Komisi III DPR sekaligus politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo menginginkan Indra J Piliang mendapat pembinaan dan rehabilitasi setelah diproses hukum.

Dia beralasan, Indra hanya menjadi korban pergaulan dan salah dalam memilih teman.

"Setelah proses hukum selesai, sebagaimana diatur dalam UU, yang bersangkutan mendapatkan pembinaan dan rehabilitasi," ucap Bambang saat dikonfirmasi di Jakarta Pusat, Kamis 14 September 2017.

Bambang menyatakan, Indra merupakan salah satu kader Partai Golkar yang sangat potensial. Seperti dalam gagasan dan pemikirannya terus mewarnai gerakan sosial partai.

"Indra anak muda yang memiliki idealisme tinggi dan menjadi idola di kalangan anak muda Golkar. Tidak banyak politisi yang pintar bicara dan menuliskan pikirannya di berbagai media," jelas Bambang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya