Intip Dulu Mewahnya Fasilitas KA Bandara Soekarno Hatta

Saat memasuki salah satu gerbong kereta, interior seperti layaknya kelas eksekutif langsung terhampar.

oleh Ika Defianti diperbarui 04 Okt 2017, 05:47 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2017, 05:47 WIB
basoetta
Interior KA Basoetta yang akan segera beroperasi. (Liputan6.com/Ika Defianti)

Liputan6.com, Jakarta - Kereta Api Bandara Soekarno Hatta (Basoetta) dengan rute Stasiun Manggarai hingga Stasiun Bandara Soekarno Hatta direncanakan akan beroperasi November 2017.

Kereta ini diperkirakan dapat menempuh perjalanan kurang lebih 55 menit saja. Untuk harga sekali perjalanan, penumpang akan dibebankan ongkos antara Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu.

Pantauan Liputan6.com, dalam satu rangkaian Basoetta memiliki 6 gerbong penumpang dengan warna dasar putih dengan corak oranye dan biru. Kereta tersebut disediakan di Peron 7 Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan.

Pengoperasian Basoetta memang dimulai dari Stasiun Utama Manggarai, yang melewati beberapa stasiun yakni Sudirman Baru, Duri, Batu Ceper (Tenggerang) dan Bandara Soekarno Hatta.

Saat memasuki salah satu gerbong kereta, interior seperti layaknya kelas eksekutif terhampar. Bangku yang disediakan untuk dua orang dan seluruhnya menghadap ke depan, meskipun bagian tengah saling berhadapan. Sehingga tidak akan ada penumpang yang berdiri.

Bantalan kursi berwarna dasar abu-abu mengikuti bentuk badan manusia dan untuk kemiringannya dapat diatur oleh penumpang. Sandaran tangan berwarna kuning juga dapat dinaikkan atau diturunkan sesuai selera.

Di antara bangku penumpang tersebut juga terdapat tempat pengisi daya ponsel atau charging port USB. Jarak antarbangku di depannya juga berukuran lebar sekitar 50 cm.

"Karena fasilitas yang akan kita berikan itu seperti saat penumpang menggunakan pesawat," kata Humas PT Railink Indonesia, Diah Suryandari di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Selasa (3/10/2017).

Untuk toilet, Basoetta juga menyediakan terpisah antara laki-laki dan perempuan yang berlokasi di setiap masuk gerbong. Sedangkan untuk barang bawaan penumpang, Basoetta juga menyediakan dua bagasi khusus di bagian belakang setiap gerbong yang saling berhadapan.

"Itu lebih untuk koper-koper penumpang, kalau barang seperti tas bisa diletakkan di bagasi bagian atas," paparnya.

Tak hanya itu, disetiap gerbong juga difasilitasi empat layar televisi LED yang masing-masing dua di bagian depan dan belakang gerbong. Layar tersebut dapat memberikan informasi mengenai lokasi keberadan perjalanan kereta dan beberapa hiburan.

"Isinya hiburan-hiburan sama informasi keberadaan kereta," jelas Diah.

Stasiun Belum Rampung

Namun, beberapa stasiun pemberhentian belum terselesaikan hingga 100 persen. Stasiun tersebut yakni, Manggarai, Sudirman Baru, Duri, Batu Ceper dan Bandara Soekarno Hatta.

Direktur Logistik dan Pengembangan PT Kereta Api Indonesia (KAI) Budi Noviantoro mengatakan untuk pembangunan stasiun rata-rata baru mencapai 80 persen, seperti halnya Stasiun Sudirman Baru.

"Hampir samalah semua, kalau Stasiun Duri itu baru mencapai 70 persen. Kalau yang Batu Ceper itu baru kita kerjakan akhir bulan Januari (2017)," kata Budi di Stasiun Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (3/10/2017).

Pantauan Liputan6.com, pembangunan di Stasiun Manggarai untuk pemberhentian Kereta Basoetta masih terkendala dengan pembangunan double-double track (DDT). Sehingga lokasi titik kumpul penumpang terlihat tertutup dengan pagar-pagar pembatas.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya