Liputan6.com, Jakarta - Seragam dinas putih-putih membuat penampilan Gubernur DKI terpilih Anies Baswedan dalam sekejap langsung berubah. Apalagi ditambah sepatu berwarna senada dan topi dengan lambang Burung Garuda.
Anies tampak berbeda saat mencoba Pakaian Dinas Upacara (PDU), yang akan digunakan nanti pada pelantikannya 16 Oktober di Istana Negara. Siapa sangka di balik perubahan penampilan Anies ini, ada tangan tua dan terampil yang sudah berjasa.
Dialah Thio Ahmad Hendra, penjahit baju khusus Gubernur dan Wakil Gubenur DKI. Tahun ini, Hendra kembali dipercaya menjahit baju untuk Gubernur terpilih Anies Baswedan.
Advertisement
Hendra telah dipercaya menjahit baju Gubernur DKI sejak Tjokropronolo mulai memimpin Jakarta, pada 1977.
Di zaman dulu, Hendra tidak hanya menjahit baju dinas untuk gubernur, tapi juga untuk wakil gubenur. Dia juga dipercaya menjahit pakaian dinas untuk pegawai Pemprov DKI.
"Dulu juga pernah jahitkan wakil-wakil gubernur. Saya sudah lupa siapa-siapa namanya. Sudah puluhan tahun yang lalu," kata Hendra yang kini berusia 64 tahun, Kamis (12/10/2017). Â
Kini, meski usianya sudah mulai senja, Hendra masih dipercaya menjahit pakaian untuk sang Gubernur.
"Senang sekali begitu bisa dipercayakan lagi sama saya," ucap Hendra ditanya perasaannya saat fitting terakhir PDU Anies.
Untuk Anies, Hendra menjahitkan beberapa pasang baju dinas. Beruntung Anies tidak rewel dan menuntut macam-macam.
"Satu setel pakaian PDU (Pakaian Dinas Upacara) putih-putih, dan pakaian dinas harian (PDH) yang cokelat 2 stel," ucap pemilik Chill Tailor ini.
Ongkos Jahit Baju Gubernur
Menjahit pakaian dinas gubernur nyatanya tidak semudah menggunakan pakaian tersebut. Hendra mengatakan, harus rajin berkomunikasi dengan sang pemakai. Tak terkecuali dengan Anies.Â
"Kita selalu kontek terus, minta waktu terus kapan saya bisa datang untuk fitting, kapan saya bisa datang untuk ngukur, mengantar, fitting terakhir," ujar Hendra di salah satu rumah posko pemenangan Anies-Sandi.
Saat fitting pertama, ukuran baju Anies tidak langsung pas. Baju tersebut kesempitan sehingga harus diperbaiki lagi. Kemudian pada fitting kedua, baju tersebut ternyata kebesaran. Â
"Jadi memang susah kalau tukang jahit mencocokkan, selera masing-masing orang kan beda-beda. Agak sulit tukang jahit. Seperti sekarang sudah bagus, badan sudah bagus, saya lihat tangannya masih kurang. Diputar ke depan sedikit supaya berdirinya bagus rapih. Jadi kita mesti betul-betul," papar Hendra.
Dia mengaku butuh waktu sekitar 1 bulan untuk bisa membuat baju dinas yang sempurna. "Sulit kalau sampai bagus sekali," tandasnya. Â
Berapa ongkos menjahit baju gubernur?
"Upahnya 1 stel jas itu Rp 2,5 juta. Kalau ini PDU karena bahannya putih, susah juga jahitnya. Tukang saya juga saya tambahin ongkosnya Rp 500.000, jadi 1 stelnya 3 juta, itu jasa aja ya. Ongkos aja. Kalau bahan standar dari pemda," papar Hendra yang akan kembali memperbaiki bagian tangan baju dinas upacara Anies.
Sementara ongkos menjahit baju dinas biasa, untuk celana Rp 300 ribu, baju Rp 300,000, sehingga total ongkos satu stel baju dinas biasa Rp 600 ribu.
Anies sendiri terlihat semringah saat mencoba Pakaian Dinas Upacaranya.
"Bagus, memang pertama kali ukurannya enggak pas, terasa besar. Tapi beliau sampaikan memang kalau dibuat sengaja dibesarkan dulu, supaya lebih mudah melakukan pengecilan dari pada terlau kecil. Jadi ini pengecekan yang kedua dan udah pas," kata Anies.Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement