Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Basaria Panjaitan mengaku pihaknya sudah lama memantau Bupati Nganjuk, Jawa Timur, Taufiqurrahman. Orang nomor satu di Nganjuk tersebut kini terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh tim Satgas KPK.
"KPK menemukan indikasi praktik ini sudah lama di Kabupaten Nganjuk, sudah lama dipantau," ujar Basaria dalam jumpa pers di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (26/10/2017).
Taufiqurrahman sendiri sempat ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK awal Desember 2016 lalu dalam kasus dugaan korupsi dan penerimaan gratifikasi terkait proyek di lingkungan Pemerintah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Advertisement
Namun, dia mengajukan praperadilan dan memenangkan proses tersebut. Akhirnya, KPK tak memiliki hak untuk meneruskan penyidikan terhadap Taufiqurrahman. Kasus tersebut pun dilimpahkan ke Kejaksaan Agung.
"Posisi di sana (Kejaksaan Agung) sedang lakukan lidik (penyelidikan), tetapi masih nekat juga ya? Kalau (tanya) kenapa, coba ditanyakan khusus ke yang bersangkutan," kata dia.
Menurut Basaria, pihaknya sangat menyayangkan perbuatan Taufiqurrahman yang seolah tak jera bermain-main dengan jabatannya.
"Sudah diingatkan juga, nekat itu juga. Jangankan teman-teman, kami sendiri juga bingung, nekat banget (Taufiqurrahman)," kata dia.
Terkait Jual Beli Jabatan
Taufiqurrahman terjaring OTT oleh KPK pada Rabu 25 Oktober 2017. Satu hari setelah pertemuan dengan Presiden Jokowi yang menginstruksikan agar kepala daerah tak bermain-main dalam jabatan.
Taufiq diduga menerima suap terkait jual beli jabatan di Pemkab Nganjuk.
Dalam operasi senyap tersebut, tim penindakan mengamankan uang sebesar Rp 298 juta di dalam dua tas berwarna hitam.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
https://www.vidio.com/watch/1073318-kpk-amankan-15-orang-di-pemerintahan-nganjuk-jawa-timur-fokus-pagi
Advertisement