Liputan6.com, Jakarta - Tiga korban meninggal akibat kebakaran pabrik kembang api di Tangerang, Banten, teridentifikasi, Sabtu pagi. Tim DVI Polri mengidentifikasi korban tersebut dari DNA, gigi, dan rekam medis.
Ketiga korban itu adalah Slamet Rahmat (Garut), Marwafi binti Atip (Tangerang), dan Sutrisna binti Alim (Tangerang).
Pukul 16.00 WIB, Sabtu (28/10/2017), ketiga jenazah itu diserahkan kepada keluarganya.
Advertisement
"Lega," ucap istri Slamet Rahmat, Dani Setyaningsih, di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur.
Dia pun meminta doa kepada jurnalis yang hadir agar diberi kelancaran selama memulangkan dan memakamkan suaminya.
"Ya semoga lancar sampai rumah, doakan ya," ujar Dani.
Dia tabah, meski harus menghidupi anaknya seorang diri setelah kepergian Slamet.
Berbeda dengan anak korban, Sutrisna binti Alim. Bocah lelaki itu menangis meraung-raung karena masih terpukul dengan kepergian ayahnya. Sejumlah orang pun berusaha menenangkan bocah itu.
Hingga hari ini, total ada empat jenazah yang teridentifikasi dalam kasus kebakaran pabrik kembang api ini. Jumat, 27 Oktober 2017 kemarin, satu korban juga telah diidentifikasi dengan nama Surnah dan sudah dimakamkan.
"Sedangkan untuk 43 kantong mayat lainnya belum teridentifikasi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, di RS Polri, Jakarta, Sabtu (28/10/2017).
Sebagian besar kondisi korban kebakaran pabrik kembang api di Tangerang memang sulit dikenali. Korban mengalami luka bakar mencapai 100 persen.
"Properti korban sulit dikenali, seperti anting, gelang, kalung, itu sudah tidak ada semua. Jadi sulit dikenali. Yang kemarin (Surnah) dikenali karena kawat gigi," terang Argo. (Andri Setiawan)