Tim DVI Identifikasi 13 Jenazah Korban Ledakan Pabrik Mercon

Yusuf merinci, 13 jenazah yang teridentifikasi terdiri dari sembilan jenazah perempuan dan empat laki-laki.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 31 Okt 2017, 17:52 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2017, 17:52 WIB
Gudang Mercon Meledak di Tangerang
Sejumlah petugas mengevakuasi sejumlah korban ledakan pabrik kembang api di Komplek Pergudangan 99, Jalan Raya Salembaran, Cengklong, Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten (26/10). (Liputan6.com/Pool)

Liputan6.com, Jakarta - Tim Forensik Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polri Kramatjati, Jakarta Timur, kembali mengidentifikasi 13 jenazah korban kebakaran pabrik mercon di Kosambi, Tangerang.

"Hasil sidang rekonsiliasi dari data postmortem dan data antemortem sekitar pukul 10.00 WIB, alhamdulilah kembali 13 jenazah sudah teridentifikasi," tutur Wakil Kepala Tim DVI RS Bhayangkara Polri Kombes Yusuf Mawadi di RS Bhayangkara Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (31/10/2017).

Yusuf merinci, 13 jenazah yang teridentifikasi terdiri dari sembilan jenazah perempuan dan empat laki-laki. Mereka adalah Yanti asal Tangerang, Iyus Hermawan domisili Bandung, dan Muhammad Taneri dari Tegal.

Kemudian Rahmawati, Rohimah, Khoiriyah, Arsiah, Abdul Arip, Neli, Siti Subaikah, dan Siti Almawati asal Tangerang. Juga Ade Rosita dan Bin Nurdin dari Bandung.

"13 jenazah ini teridentifikasi berdasarkan hasil pemeriksaan gigi, sampel DNA, dan medis," ujar Yusuf.

Saksikan vidio pilihan di bawah ini:

DPR Akan Panggil Kapolri

Sementara itu, DPR melalui Komisi III berencana memanggil pihak kepolisan atau Polri guna meminta keterangan soal kebakaran pabrik mercon atau kembang api di kawasan Tangerang, Banten beberapa waktu lalu. Hal ini disampaikan anggota Komisi III DPR Muslim Ayub.

"Terkait pemanggilan Polri, kita berharap adanya penjelasan dari petinggi-petinggi Polri menyangkut dengan persoalan itu. Kita kan dalam setiap dua bulan sekali ada RDP (rapat dengar pendapat) dengan Kapolri, Jaksa Agung, dan mitra lainnya," ujar Muslim di Jakarta, Selasa (31/10/2017).

Menurut dia, semua pihak harus mempertanyakan terjadinya ledakan dan kebakaran tersebut, karena hingga saat ini belum diketahui penyebabnya.

"Kita harus mempertanyakan hal tersebut dalam rapat, apa penyebabnya? Karena saat ini masih belum jelas. Begitu juga soal ledakan itu juga apakah memang disengaja atau tidak," ujar Muslim.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya