Liputan6.com, Tangerang - Sejoli yang diarak telanjang dan dianiaya di Tangerang, Banten, mengalami trauma berat pasca-peristiwa nahas itu. Tanpa adanya bukti, warga menuduh pasangan yang akan menikah itu berbuat mesum di kontrakan si perempuan di Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Cikupa, Tangerang.
Kapolresta Tangerang AKBP Sabilul Alif mengatakan, si perempuan berinisial M adalah perempuan yang mengadu nasib di Tangerang.
Dia hidup sebatang kara tanpa sanak keluarga di Tangerang, terlebih kedua orangtuanya sudah meninggal. Namun, si pria berinisial R masih memiliki orangtua dan keluarga di Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.
Advertisement
"Terutama yang perempuan ini, nanti kita panggilkan psikiater untuk menyembuhkan rasa traumanya, selanjutnya kita melindungi korban ini, termasuk penjaminan hukumnya," tutur Sabilul Alif.
Â
Diarak dalam Keadaan Telanjang
Video yang direkam melalui telepon seluler tersebut menjadi viral setelah diunggah seseorang ke media sosial. Dalam video berdurasi 53 detik tersebut, warga menelanjangi kedua pasangan itu hingga hampir tak berbusana.
Tampak seorang wanita di video tersebut menangis histeris. Namun, itu tak lantas menghentikan aksi warga yang main hakim sendiri itu. Warga juga memukuli seorang pria usai ditelanjangi.
Dalam tayangan, banyak yang mengabadikan peristiwa itu melalui kamera telepon genggam. Mereka menunjukkan kegeraman atas dugaan kelakuan kedua pasangan itu dengan perkataan yang tak sepantasnya.
"Coba ulangi lagi adegannya!" ujar salah seorang warga.
Tanpa ampun, keduanya diarak dari rumah kontrakannya ke kediaman Ketua RW setempat di tengah suasana malam. Kemudian tak lama mereka diminta menepi di depan bangunan kayu.
Si wanita berteriak histeris. Sebab, warga memaksanya membuka baju. Perbedaan kekuatan fisik mereka akhirnya membuat perempuan itu berhasil ditelanjangi.
"Jangan kasar-kasar atuh," suara perempuan yang ikut menonton terdengar.
Saksikan video di bawah ini:
Advertisement