Anies Naikkan Dana TGUPP Jadi Rp 28 Miliar, Ini Kata Djarot

Anies Baswedan meningkatkan anggaran TGUPP jadi Rp 28,5 miliar dengan anggota sebanyak 60 orang.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 23 Nov 2017, 14:51 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2017, 14:51 WIB
Djarot Resmikan Revitalisasi Kawasan Kota Tua Fase Pertama
Djarot Saiful Hidayat\ (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saeful Hidayat menanggapi santai soal melambungnya anggaran dan jumlah anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) pada RAPBD 2018.

"Kita lihat dulu, beri kesempatan dulu," ujar Djarot di Cibubur, Jawa Barat, Kamis (23/11/2017).

Pada era Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, TGUPP memiliki anggaran Rp 2,3 miliar dengan 15 anggota. Namun, Gubernur Anies Baswedan meningkatkan anggaran tersebut jadi Rp 28,5 miliar dengan anggota sebanyak 60 orang.

Anies mengatakan, sesuai Peraturan Gubernur Nomor 163 Tahun 2015, anggota TGUPP berasal dari PNS dan non PNS.

"Nanti Anda bisa lihat nama-namanya siapa saja," kata Anies di Balai Kota Jakarta.

Anies beralasan, pihaknya menaikkan jumlah anggaran agar tim ini dapat bekerja maksimal. "Tim akan mengelola dan kerja serius, sehingga bukan tempat orang parkir," ucap Anies.

Rincian Biaya

Seperti dikutip dari apbd.jakarta.go.id mengenai RAPBD 2018, tertera anggota TGUPP berjumlah 60 orang, yang masing-masing mendapat honor Rp 24.930.000 per bulan. Bayaran itu diberikan selama 13 bulan kerja.

Sedangkan untuk ketua tim, yang berjumlah 14 orang, masing-masing mendapat honor Rp 27.900.000. Biaya tersebut belum termasuk untuk membeli kertas, operasional kendaraan dinas, hingga pengadaan mesin absensi.

Dari sisi jumlah, TGUPP versi Anies-Sandi jauh lebih banyak dari postur tim serupa di masa kepemimpinan gubernur sebelumnya.

Selain untuk gaji, ada pula belanja barang dan jasa berupa alat tulis kantor, Anies menggelontorkan dana sebesar Rp 25 juta. Kemudian, belanja ban kendaraan dinas operasional Rp 7,9 juta. Lalu belanja aki kendaraan dinas operasional Rp 2,6 juta.

Kemudian, belanja bahan bakar kendaraan dinas operasional Rp 51,3 juta. Belanja jasa servis kendaraan dinas Rp 6,6 juta. Pajak kendaraan bermotor Rp 3,8 juta. Untuk sewa mesin fotokopi Rp 109 juta.

Selain itu, Anies juga mempersiapkan dana untuk narasumber sebanyak 2 orang untuk 15 bulan di 5 bidang kerja, sehingga total menjadi Rp 120.000.000. Selain itu, ada pula narasumber profesional sebanyak 2 orang selama 4 kali di 5 bidang kerja sehingga total belanja Rp 56.000.000.

Lalu, belanja makanan dan minuman rapat sebesar Rp 1.970.800.000, kemudian belanja modal mesin absensi sebesar Rp 15.244.280.

Sehingga total biaya yang harus disiapkan sebesar Rp 28,572,315,630.

Saksikan video di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya