Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto meminta seluruh masyarakat untuk merekatkan persatuan agar bisa berkompetisi dalam persaingan global yang sangat berat saat ini.
"Mungkin banyak yang tidak sadar Indonesia negara besar, wilayahnya besar, kemudian keberagamannya luar biasa yang tidak dimiliki oleh negara lain. Kalau persatuan itu rapuh, maka akan menjadi sesuatu yang berbahaya," ujar Wiranto di Sekolah Staf dan Komando TNI di Gedung Graha Widya Adibrata Sesko TNI Bandung, Rabu (29/11/2017).
Baca Juga
Dia juga mengajak agar masyarakat tidak membuang energi dengan menggelar kegiatan-kegiatan yang rentan memicu perpecahan.
Advertisement
"Karena kalau kita seperti itu terus energi kita akan habis hanya untuk mengingkari persatuan, padahal energi itu dibutuhkan untuk bagaimana kita berkompetensi dengan negara lain," ucap mantan politisi Partai Hanura itu.
Wiranto juga menyebut maraknya serangan siber atau cyber attack. Menurut dia, masyarakat khususnya para orangtua harus waspada dan mengawasi anak-anaknya dalam menggunakan internet.
"Ada cara merakit bom di internet. Ada jaringan teroris di internet. Itu jelas berbahaya. Cyber attack sekarang musuh yang paling diwaspadai," kata Wiranto.
Â
Bentuk Badan SiberÂ
Sebelumnya Wiranto menjelaskan pemerintah akan segera membentuk Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Seluruh struktur organisasi serta tugas pokok BSSN telah rampung dibahas dengan pihak terkait, sehingga lembaga tersebut sudah bisa segera diresmikan.
"Tuntas pembahasan organisasi, tugas pokok, pembahasan mengenai cangkupan-cangkupan yang akan dilakukan. Hanya memang belum diresmikan. Mudah-mudahan bulan ini," kata Wiranto Rabu 18 Oktober 2017.
Menurut dia, pembentukan BSSN telah mendapat persetujuan dari Presiden Jokowi. Presiden juga telah mengeluarkan Perpres Nomor 53 Tahun 2017 tentang Badan Siber dan Sandi Nasional.
"Presiden minta supaya jangan memubazirkan organisasi yang sudah ada, sehingga sebagai embrionya adalah kami tunjuk lembaga sandi negara yang di-update menjadi BSSN," ujar Wiranto.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:Â
Advertisement