Mensos: Jumlah Pengungsi Bencana Alam Melonjak Tajam

Menurut Mensos, hal ini seiring dengan adanya cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Des 2017, 11:12 WIB
Diterbitkan 03 Des 2017, 11:12 WIB
Dian Kurniawan/Liputan6.com
Mensos Khofifah Indar Parawansa meninjau lokasi banjir Pacitan.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, angka pengungsi akibat bencana alam di Tanah Air, baik banjir, tanah longsor dan gunung meletus, dalam beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan cukup signifikan. Jumlah itu melonjak ketimbang tahun kemarin.

"Data hingga Jumat (1/12), jumlah pengungsi akibat bencana alam yang terjadi di Tanah Air selama 2017 mencapai 3,2 juta jiwa. Sedangkan tahun lalu mencapai 2,7 juta jiwa dan 2015 mencapai 1,2 juta jiwa," kata Mensos Malang, Jawa Timur, Minggu (3/12/2017).

Dia mengemukakan itu usai menutup Jambore Nasional Relawan Muhammadiyah yang digelar Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Menurut Khofifah, cuaca ekstrem seperti saat ini kemungkinan masih akan terjadi banjir, termasuk banjir bandang dan tanah longsor, sehingga terjadi lonjakan angka pengungsi. Karena itu, relawan menjadi sangat penting untuk memberikan layanan terhadap warga yang terdampak bencana alam ini.

Keberadaan MDMC atau Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) ini, katanya, kekuatan besar dan luar biasa yang bisa membangun kekuatan dan sinergitas positif dengan relawan-relawan yang lain, termasuk divisi-divisi yang sangat lengkap yang ada di MDMC.

Sebab, lanjutnya, layanan pendidikan, layanan kesehatan harus terintegrasi, termasuk layanan dukungan psiko sosial pada saat tanggap darurat.

Pada saat mereka di pengungsian kalau pendidikan anaknya nisbi ada kanalisasi, baik di sekolah-sekolah terdekat atau di dalam tenda-tenda pengungsian, harus tetap kegiatan pendidikan.

Di kawasan pengungsian, menurut Mensos seperti dikuti dari Antara, banyak ditemukan warga yang mengalami trauma. Warga yang masuk kelompok rentan terhadap trauma terhadap bencana alam adalah para lanjut usia (lansia), ibu hamil, disabilitas, dan anak-anak.

 

Peran Kepala Daerah

Namun yang menjadi problem, tidak semua kepala daerah memiliki perhatian terhadap kebencanaan dengan membentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Kalaupun ada, kata Khofifah, masih belum bisa optimal karena peralatan yang kurang memadai.

Sementara dalam sambutannya pada penutupan Jambore Nasional Relawan Muhammadiyah tersebut, Khofifah berjanji akan menyerahkan bantuan mobil dapur umum lapangan pada MDMC, sekaligus mengundang untuk hadir bersama pemerintah dan berbagai elemen dalam peringatan Hari Relawan pada 7-8 Desember di Pacitan.

"Kita adakan di Pacitan karena mereka tengah mengalami banjir bandang dan longsor. Semoga dengan kehadiran kita, masyarakat tidak panik. Namun kita tetap sigap dan waspada," ujar Khofifah.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya