Demokrat Buka Pintu Koalisi untuk Golkar di Pilkada Jabar

Partai Demokrat mempersilakan Golkar untuk merapat ke kubunya mendukung Dedi Mizwar di Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 19 Des 2017, 06:25 WIB
Diterbitkan 19 Des 2017, 06:25 WIB
20151022- Sekjen Demokrat Hinca Pandjaitan-Jakarta
Sekjen Demokrat Hinca Pandjaitan saat Konfrensi Pers di Gedung DPP Demokrat, Jakarta, Kamis (22/10/2015). Partai Demokrat Menilai bahwa pemerintah telah melaksanakan tugas-tugas penegakan kedaulatan bangsa. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrat mempersilakan Golkar untuk merapat ke kubunya mendukung Dedi Mizwar di Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018. Ini menyusul batalnya dukungan Golkar ke Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, untuk maju ke Pilkada Jabar.

"Kalau Golkar mau gabung tentu baik sekali," kata Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Hinca Panjaitan, usai diskusi di bilangan SCBD, Jakarta, Senin (18/12/2017).

Dia menjelaskan, dukungan koalisi adalah keniscayaan. Menurut dia, Demokrat sebagai partai terbuka membuka peluang bagi siapa pun untuk bergabung. Termasuk Golkar.

"Partai lain mau bergabung (juga) silakan saja kami terbuka. Koalisi itu kan keniscayaan. Ya kan?" dia menegaskan.

Saat ini, Partai Golkar masih gamang soal Pemilihan Gubernur Jawa Barat, usai 'menceraikan' Ridwan Kamil sebagai kandidatnya.

Partai Golkar mencabut dukungan terhadap bakal calon gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Keputusan itu tertera dalam surat berjudul Pencabutan Surat Pengesahan Pasangan Calon Kepala Daerah Provinsi Jawa Barat bernomor surat R-552/GOLKAR /XII/2017.

Penuh Pertimbangan

Golkar Resmi Usung Ridwan Kamil dan Daniel Mutaqien
Ridwan Kamil memberi keterangan saat konferensi pers mengenai pengumuman calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat di DPP Golkar, Jakarta, Kamis (9/11). Golkar resmi mengusung Ridwan Kamil dan Daniel Muttaqien di Pilgub Jabar (Liputan6.com/Johan Tallo)

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyatakan, pencabutan dukungan terhadap Ridwan Kamil sebagai calon gubernur di Pilkada Jawa Barat 2018, sudah melalui kajian mendalam. Dia menepis ada timbal balik dalam putusan tersebut.

"Kalau timbal balik itu sesudah munas, tapi ini kan sebelum munas," ucap Airlangga Hartarto di JCC Senayan, Jakarta, Senin (18/12/2017).

Dia enggan menyebut nama Dedi Mulyadi langsung sebagai calon pengganti. Semuanya akan dibahas di internal usai munaslub.

Pencabutan dukungan itu juga karena tidak ada komunikasi yang terjalin usai ditetapkan. Selain hal tersebut, tidak ada kejelasan tentang surat rekomendasi itu dari DPP.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya