Golkar Cabut Dukungan ke Ridwan Kamil, PKB Pilih Tetap Setia

PKB yang juga mendukung Ridwan Kamil menyayangkan keputusan Golkar.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 18 Des 2017, 13:41 WIB
Diterbitkan 18 Des 2017, 13:41 WIB
[Bintang] Ridwan Kamil
Pernikahan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution (Adrian Putra/bintang.com)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tidak terpengaruh dinamika politik di Pilgub Jawa Barat. Partai Golkar membuat perubahan dengan mencabut dukungannya terhadap Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

PKB yang juga mendukung Ridwan Kamil menyayangkan keputusan Golkar. Namun, Wasekjen PKB Daniel Johan menegaskan hal itu tidak mengubah pendirian partainya.

“Kami berharap Golkar tetap dalam koalisi, kalaupun tetap keluar PKB akan tetap setia mengawal Ridwan Kamil,” kata Daniel Johan kepada Liputan6.com di Jakarta, Senin (18/12/2017).

Ia berujar, partainya bersama partai lainnya yang sudah mendukung Ridwan Kamil akan berusaha tetap kompak dan tetap berkoordinasi. Daniel berharap, jalan Ridwan Kamil bisa lancar untuk menjadi calon gubernur Jabar.

“PKB akan menjaga kebersamaan dan kekompakan koalisi yang ada,” ujar Daniel.

Wakil Ketua Komisi IV DPR ini menambahkan, secara matematis, koalisi pendukung Ridwan Kamil bisa jalan terus. Sebab, partai pendukung yang tersisa masih memiliki 21 kursi di DPRD.

Jumlah itu cukup untuk mendaftarkan Ridwan Kamil sebagai cagub. Koalisi hanya membutuhkan minimal 20 kursi di DPRD Jabar sebagai syarat mengusung calon. Partai yang masih setia mendukung Ridwan Kamil, yakni Nasdem 5 kursi, PKB 7 kursi, dan PPP 9 kursi.

 

Pencabutan Dukungan sudah Dikaji

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. (Foto: Humas Menperin)
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. (Foto: Humas Menperin)

Plt Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyatakan, pencabutan dukungan terhadap Ridwan Kamil sebagai calon gubernur di Pilkada Jawa Barat 2018 sudah melalui kajian mendalam. Dia menepis ada timbal balik dalam putusan tersebut.

"Kalau timbal balik itu sesudah munas, tapi ini kan sebelum munas," ucap Airlangga Hartarto di JCC Senayan, Jakarta, Senin (18/12/2017).

Dia enggan menyebut nama Dedi Mulyadi langsung sebagai calon pengganti. Semuanya akan dibahas di internal usai munaslub.

"Itu yang akan dibahas di internal. Sesudah munas luar biasa," jelas Airlangga.

Di tempat yang sama, Dedi Mulyadi menuturkan tidak ada timbal balik dukungannya ke Airlangga Hartarto.

"Enggak. Saya konsen dukung perubahan Golkar bukan dasar pencalonan Pilgub Jabar. Dasar saya adalah ingin perubahan Partai Golkar. Dan sekarang sudah mulai terasa dampaknya. Dan kita sudah rasakan positif," tegas Dedi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya