Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyatakan, pencabutan dukungan terhadap Ridwan Kamil sebagai calon gubernur di Pilkada Jawa Barat 2018, sudah melalui kajian mendalam. Dia menepis ada timbal balik dalam putusan tersebut.
"Kalau timbal balik itu sesudah munas, tapi ini kan sebelum munas," ucap Airlangga Hartarto di JCC Senayan, Jakarta, Senin (18/12/2017).
Baca Juga
Dia enggan menyebut nama Dedi Mulyadi langsung sebagai calon pengganti. Semuanya akan dibahas di internal usai munaslub.
Advertisement
"Itu yang akan dibahas di internal. Sesudah munas luar biasa," jelas Airlangga.
Di tempat yang sama, Dedi Mulyadi menuturkan tidak ada timbal balik dukungannya ke Airlangga Hartarto.
"Enggak. Saya konsen dukung perubahan Golkar bukan dasar pencalonan Pilgub Jabar. Dasar saya adalah ingin perubahan Partai Golkar. Dan sekarang sudah mulai terasa dampaknya. Dan kita sudah rasakan positif," tegas Dedi.
Tak Ada Komunikasi
Menurut dia, pencabutan dukungan itu karena tidak ada komunikasi yang terjalin usai ditetapkan. Selain hal tersebut, tidak ada kejelasan tentang surat rekomendasi itu dari DPP.
"Sampai kemarin enggak ada jawaban apa pun. Saya dengar mau dibuat konvensi, konvensi tanpa beritahukan Partai Golkar. Sehingga, kita berikan laporan kepada DPP tentang perkembangan situasi Pilkada Jabar yang akhirnya DPP keluarkan surat pencabutan pasangan Ridwan Kamil. Itu saja kok," pungkas Dedi.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement