Gerindra Siapkan 3 Opsi Jika La Nyalla Gagal Maju di Pilgub Jatim

Gerindra hingga kini masih menunggu hasil komunikasi yang dilakukan La Nyalla dengan partai lain.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 20 Des 2017, 08:46 WIB
Diterbitkan 20 Des 2017, 08:46 WIB
Jadi Tersangka, Bagaimana Nasib La Nyala di PSSI?
Bakal Cagub Jawa Timur La Nyalla Mahmud Mattalitti

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Jatim Soepriyatno mengaku menyiapkan tiga opsi antisipasi jika La Nyalla Mahmud Mattaliti gagal memenuhi syarat pencalonan di Pilkada Jatim. 

"(Opsi) Yang pertama kami akan mendukung calon yang sudah ada. Apakah nanti kami mendukung Gus Ipul atau mendukung bu Khofifah," ujar Soepriyanto, Selasa, 11 desember 2017.

Opsi kedua, Gerindra akan mengupayakan kembali terbentuknya poros ketiga. Nama baru bakal dihadirkan. Tentunya, kata dia, yang bisa diterima dengan baik oleh Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sosial (PKS).

"Kami bisa membuat koalisi baru. Tentu kami suguhkan tokoh masyarakat Jawa Timur yang memiliki kapasitas bagus yang diharapkan masyarakat, di luar nama La Nyalla. Kan Pak Nyalla sudah kita kasih kesempatan. Kalau hingga hari ini tidak bisa, maka surat itu dengan sedirinya tidak berlaku lagi," ujar Soepriyatno.

Selanjutnya opsi ketiga, Gerindra akan memilih absen pada Pilgub Jatim 2018. Tidak menutup kemungkinan bagi Gerindra mengambil opsi ini, lantaran kedua calon sama-sama berasal dari Nahdlatul Ulama (NU).

“Kemungkinan juga kami bisa abstain. Artinya, kami menghormati Kiai-Kiai, baik yang ada di Gus Ipul maupun para Kiai yang ada di kubu Khofifah. Karena sama-sama orang NU yang maju," ujar dia.

Sebelumnya, Soepriyatno mengatakan, hingga saat masih menunggu hasil komunikasi yang dilakukan La Nyalla dengan partai lain.

"Kita tunggu kepastiannya apakah pak La Nyalla bisa melaksanakan tugas yang diembannya. Kami sebagai Dewan Pimpinan Daerah menunggu perintah selanjutnya dari pimpinan partai," tutur Soepriyatno.

 

Belum Jalin Komunikasi 

20161227-la-nyalla-mataliti-HA1
La Nyalla Mattalitti usai mengikuti sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, selasa (27/12). La Nyalla divonis bebas atas kasus dana hibah Kadin Jawa Timur periode 2011-2014. (Liputan6.com/Helmi Affandi)

Soepriyatno menjelaskan, hingga saat ini, La Nyalla belum pernah menjalin komunikasi dengan DPD Gerindra Jatim. Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Jatim itu, kata Soepriyanto selama ini hanya berkomunikasi dengan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Mungkin Pak La Nyalla langsung komunikasi dengan DPP. DPD kami belum berkomunikasi dengan beliau. Jadi, intinya beliau langsung komunikasi dengan DPP," kata dia.

Kendati demikian, pria yang juga anggota DPR RI ini tak mempermasalahkan pola komunikasi yang dijalin selama ini. Menurutnya, DPD Gerindra Jatim akan mematuhi segala keputasan dari DPP.

"Tapi gak ada masalah dengan kita, yang penting apa yang disampaikan pimpinan partai, kami melaksanakan saja. Kita tetap masih menghormati surat tugas yang diberiakn ke pak Nyalla, jaid belum ada perkemabngan baru,” ujarnya.

Resmi Diusung Gerindra

Dibekukan, PSSI Mengadu ke Komisi X DPR RI
Bakal Cagub Jawa Timur La Nyalla Mahmud Mattalitti (Tengah). (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Partai Gerindra sebelumnya resmi menunjuk La Nyalla Mattalitti untuk maju sebagai bakal calon Gubernur Jatim.

La Nyalla memperoleh surat mandat resmi dari Partai Gerindra yang ditandatangani langsung ketuanya Prabowo Subianto dan Sekjen Ahmad Muzani, dengan nomer surat 12-0036/B/DPP-GERINDRA/ Pilkada/2017.

Surat tersebut ditandatangani pada 10 Desember 2017.

Dalam surat tersebut tertera beberapa syarat yang harus dipenuhi La Nyalla, bila ingin maju sebagai calon gubernur dari Partai Geridra. Diantaranya, memastikan dukungan dari partai lain untuk melengkapi persyaratan pencalonan dan menyiapkan kelengkapan pemenangan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya