Polisi Tak Buru-Buru Tetapkan Dokter di Surabaya Tersangka

Polda Jawa Timur masih terus menyelidiki dengan memeriksa para saksi dan mengumpulkan bukti

oleh Mevi Linawati diperbarui 02 Feb 2018, 06:37 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2018, 06:37 WIB

Fokus, Surabaya - Opa (19), korban dugaan pelecehan seksual oleh seorang dokter di Rumah Sakit National Hospital Surabaya Kamis siang menjalani pemeriksaan psikologis di Rumah Sakit Bhayangkara. Didampingi kuasa hukumnya Opa menjalani pemeriksaan psikologi atas permintaan Petugas Subdit Renakta, Ditreskrimum Polda Jatim.

Seperti ditayangkan Fokus Malam Indosiar, Jumat (2/2/2018), pemeriksaan ini baru dilakukan pertama kali dan hasil tesnya baru akan keluar dua hari ke depan. Opa melaporkan kasus pelecehan seksual yang diduga dilakukan dokter R pada saat seleksi calon perawat RS National Hospital pada Agustus 2017.

"Mungkin ada lagi setelah dari sini, tadi saya tanya dokternya hasilnya dua hari lagi," kata Kuasa Hukum korban, Ida Bagus Adhie Arymbawa.

Sementara itu, Polda Jawa Timur masih terus menyelidiki dengan memeriksa para saksi dan mengumpulkan bukti. Dokter R sendiri belum ditetapkan sebagai tersangka karena polisi mempertimbangkan tendensi lain dari laporan korban.

"Polda Jawa Timur belum menetapkan R sebagai tersangka, mengapa? karena ada beberapa hal yang harus diteliti karena kasus ini terjadi di ruang privat. Memang kita harus berhati-hati dalam konstruksi hukum, baik formal, material untuk menuju kesimpulan tersebut, " terang Kabid Humas Polda Jatim, Kombespol Frans Barung Mangera.

R sendiri sudah menjalani pemeriksaan pada Selasa lalu. Namun untuk melengkapi berkas kasus ini Ditreskrimum Polda Jatim juga berencana memeriksa manajemen rumah sakit.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya