Liputan6.com, Jakarta - Aparat kepolisian menangkap pelaku teror bom melalui pesan tertulis di Kelenteng Kwan Tee Koen, Karawang, Jawa Barat. Pelaku berinisial DP alias Daeng alias Dower (24) ditangkap di rumah orang tuanya di Karawang Timur sekitar pukul 01.00 WIB, Senin, dini hari tadi.
Kapolres Karawang AKBP Hendy F Kurniawan mengatakan, pelaku meneror dengan mengirimkan pesan yang ia selipkan dalam sebuah kitab suci pada Minggu, 11 Februari 2018 pagi. DP sendiri yang mengantarkan paket tersebut dan ditujukan untuk pemilik kelenteng.
"Kitab bersampul kain merah itu dititipkan kepada penjaga kelenteng untuk ketua kelenteng," ujar Hendy saat dikonfirmasi Liputan6.com, Jakarta, Senin (12/2/2018).
Advertisement
Setelah dibuka, terdapat pesan ancaman yang ditulis dalam selembar kertas dan diselipkan di dalam kitab suci tersebut. Pesan tersebut berbunyi, "Rp 63.000.000,- SEJARAH PEMBODOHAN UANG. Sudah terungkap sekarang mending loe TF: ke Rek gua 1091620125 (BCA) atau GUA BOM ini tempat loe".
Korban teror lantas melaporkan hal tersebut ke kepolisian setempat. Polisi langsung melakukan olah TKP, menggali keterangan saksi-saksi, dan memeriksa CCTV di lokasi.
"Dari hasil penyelidikan dapat diketahui identitas pelaku kemudian dilakukan penangkapan di rumah orangtuanya," kata dia.
Dalam kasus ini, polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa 1 kitab suci, uang Rp 10.000, 1 koin warna emas, dan selembar kertas berisi pesan teror yang ditemukan di kelenteng. Polisi juga menyita satu unit sepeda motor, 1 helm warna hitam, dan pakaian yang dikenakan pelaku saat beraksi.
Dari rumah pelaku, polisi juga menyita barang bukti berupa 1 dompet berikut kartu identitas, 2 buku rekening tabungan, 1 unit ponsel, dan dua buku di rumahnya.
Â
Motif Dendam atau Teror?
Berdasarkan hasil interogasi sementara, pelaku melakukan teror lantaran sakit hati terhadap mantan bos di perusahaannya dulu. Mantan bos disebut sebagai salah satu orang penting di kelenteng tersebut.
"Sementara motif sakit hati karena dipecat dari perusahaan tempat yang bersangkutan bekerja dan ingin membuat onar," ucap Hendy.
Akan tetapi, polisi tak memercayai begitu saja. Polisi masih mendalami kemungkinan keterlibatan DS dalam jaringan kelompok teroris tertentu.
Polisi juga masih mendalami kemungkinan teror tersebut dilakukan jelang perayaan Imlek. "Kami sedang selidiki kaitannya. Masih kami pastikan dulu," kata Hendy.
Advertisement