Liputan6.com, Jakarta - Nenek CW (60) mengklaim mempunyai sumber dana yang tak terbatas untuk mengasuh kelima anak-anak di hotel. Dana tersebut diperoleh dari orang-orang di gereja.Â
"Ada dana orang. Dari orang gereja. Saya juga bisa pengobatan tradisional dan itu pengobatan ada di Katolik," kata CW saat menghadiri pemeriksaan penyidik di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Metro Jaya, Jumat (16/3/2018).
CW mengaku uang yang diperolehnya sebagian besar untuk membayar sewa hotel. Sementara untuk pendidikan anak-anak dirinya mendatangkan guru dari Santa Teresia dan guru di gereja.
Advertisement
"Pakai guru Santa Teresia datang ke hotel," ucap CW.
Sampai sore ini status nenek CW masih sebagai saksi. Dugaan penelantaran anak dan penganiayaan masih didalami pihak kepolisian.
Dugaan adanya penganiayaan muncul saat salah satu anak, FA, kabur pada April 2017 yang mengaku tak kuat dengan pola asuh CW. Selama kabur, FA tinggal bersama pengasuhnya yang berinisial Y.
Menginap di Hotel Le Meridien
Polisi menemukan lima anak diduga menjadi korban penelantaran dan penganiayaan di Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat, Rabu 28 Februari 2018.
Kelima anak tersebut merupakan anak angkat CW. Mereka adalah FA (13), RW (14), OW (13), TW (8), dan EW (10). CW diketahui sudah bertahun-tahun tinggal bersama lima asuhnya di sejumlah hotel di Jakarta.
Advertisement