Polisi Dalami Legalitas Adopsi 5 Anak yang Diasuh CW di Hotel

Polisi masih menelisik motif CW memelihara lima anak, yang masih punya orangtua kandung, di hotel berbintang.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 15 Mar 2018, 13:44 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2018, 13:44 WIB
Ilustrasi Kamar Hotel
Ilustrasi kamar hotel. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian akan memeriksa ibu berinisial CW (60) yang merawat lima anak asuhnya di hotel berbintang. Jika memang benar diadopsi, legalitasnya perlu diperjelas sesuai prosedur.

Kanit V Subdit Renakta Direktorat Reserse Kriminal Umum AKP Hasiati Lawole menyampaikan, berdasarkan data awal Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dari Polres Jakarta Pusat, kelima anak asuh CW berinisial OW (13), RW (14), TW (8), FA (14), dan EW (10) memiliki orangtua kandung.

"Pada saat masih bayi atau begitu baru lahir, diambillah si ibu CW ini. Nah kita belum tahu prosedural mengambil anak ini atau mengadopsi ini, kan kalau mengadopsi ini harus jelas legalitasnya," tutur Hasiati saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Kamis (15/3/2018).

"Kita sampai sekarang belum bisa kasih, apa diadopsi atau nggak. Belum," ucap Hasiati lagi.

Menurut dia, motif CW memelihara lima anak itu masih ditelisik. Dari keterangan awal, ibu tersebut merawat para bocah itu lantaran orangtua kandung mereka tidak mampu secara finansial untuk membesarkan anak.

"Sampai sekarang masih belum (motifnya). Baru mau pemeriksaan. Yang kita sampaikan berdasarkan bahan limpahan. Sudah ada 10 saksi yang diperiksa. Besok Insyaallah pemeriksaan hari Jumat 15 Maret 2018 besok," jelas dia.

 

Kembali ke Bendungan Hilir

Pasar Takjil Benhil
Pasar Takjil Benhil (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Sementara CW sudah kembali tinggal di kediamannya kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Selama tiga tahun dia menginap di hotel mewah yang sewa kamarnya terbilang mawal bersama kelima anak itu.

CW beralasan tinggal di hotel lantaran trauma dengan peristiwa perampokan yang pernah dialaminya.

"Anak-anak di Panti Cipayung. Masih di sana, sementara pengawasan di sana," Hastiati menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya