WHO: 300 Ribu Perempuan Meninggal Dunia Usai Melahirkan dan 2 Juta Bayi Lahir Mati Tiap Tahun

Tema World Health Day 2025 adalah "Healthy Beginnings, Hopeful Futures” atau “Awal yang Sehat, Masa Depan Penuh Harapan” yang fokus pada kesehatan ibu dan bayi baru lahir.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori Diperbarui 07 Apr 2025, 10:00 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2025, 10:00 WIB
300 Ribu Perempuan Meninggal Dunia Usai Melahirkan, WHO Gencarkan Kampanye Lewat Peringatan Hari Kesehatan Sedunia 2025
300 Ribu Perempuan Meninggal Dunia Usai Melahirkan, WHO Gencarkan Kampanye Lewat Peringatan Hari Kesehatan Sedunia 2025. Foto dibuat oleh AI.... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memilih tema Hari Kesehatan Sedunia 2025 yang lebih fokus pada kesehatan ibu dan bayi baru lahir.

Tema World Health Day 2025 adalah Healthy Beginnings, Hopeful Futures atau Awal yang Sehat, Masa Depan Penuh Harapan.  

Hari Kesehatan Sedunia diperingati di seluruh dunia pada tanggal 7 April bertepatan dengan hari peringatan berdirinya WHO pada tahun 1948. Setiap tahun, hari ini menyoroti topik kesehatan tertentu yang menjadi perhatian orang-orang di seluruh dunia.

“Fokus kampanye ini hadir pada momen yang krusial, yang bertujuan untuk membantu negara-negara mendapatkan kembali kemajuan yang hilang sambil memamerkan penelitian dan bukti baru yang akan meningkatkan kesehatan wanita dan bayi secara global,” kata Direktur Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, Anak, dan Remaja serta Penuaan di WHO, Dr. Anshu Banerjee, mengutip laman WHO, Senin (7/4/2025).

“Ketika pembatalan bantuan kemanusiaan membahayakan jalur kehidupan yang sangat penting bagi jutaan orang, ini juga akan menjadi kesempatan untuk meningkatkan dukungan dan kolaborasi untuk kesehatan global. Dan memberikan harapan bagi mereka yang sangat membutuhkan perawatan yang menyelamatkan nyawa,” tambah Banerjee.

Menurut perkiraan terbaru, hampir 300.000 wanita kehilangan nyawa karena kehamilan atau persalinan setiap tahun. Lebih dari 2 juta bayi meninggal dalam bulan pertama kehidupan mereka, dan sekitar 2 juta lainnya lahir mati. Ini berarti ada sekitar 1 kematian yang dapat dicegah setiap 7 detik – kehilangan yang membawa kesedihan dan kepedihan yang luar biasa bagi jutaan keluarga di seluruh dunia.

 

Kematian Ibu dan Bayi Terjadi di Berbagai Wilayah, Terutama Daerah Konflik

Kematian ibu dan bayi baru lahir terjadi di semua wilayah, tapi sebagian besar terjadi di negara-negara miskin dan negara-negara yang menghadapi konflik dan krisis lainnya.

Ketika fasilitas perawatan kesehatan ditutup, fasilitas diserang, rute akses ditolak atau pasokan terganggu, wanita hamil dan bayi yang membutuhkan akses rutin ke layanan kesehatan menghadapi risiko yang parah dan seringkali mengancam jiwa.

Berdasarkan tren saat ini, 4 dari 5 negara secara mengejutkan tidak akan memenuhi target global Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk meningkatkan kelangsungan hidup ibu pada tahun 2030; 1 dari 3 akan gagal memenuhi target untuk mengurangi kematian bayi baru lahir.

Keterbatasan pendanaan saat ini dapat semakin membahayakan kemajuan, karena banyak program yang menyediakan layanan kesehatan penting telah terhenti bersamaan dengan penelitian medis penting yang difokuskan pada wanita hamil dan menyusui serta anak-anak.

 

Kampanye Kesehatan Ibu dan Bayi Berlangsung hingga 2026

Kampanye tahun ini akan berlangsung hingga 2026 dan akan mendesak pemerintah, donor, serta komunitas kesehatan untuk berinvestasi dalam intervensi yang terbukti dan berdampak tinggi.

Ini adalah bagian dari upaya meningkatkan kualitas perawatan secara keseluruhan. Salah satunya layanan terkait kehamilan untuk mendeteksi komplikasi dan kebidanan darurat yang menyelamatkan nyawa. Mengingat, sebagian besar kematian ibu dan bayi baru lahir terjadi selama atau segera setelah kelahiran. Termasuk perawatan khusus untuk bayi kecil dan prematur.

Komplikasi yang berkaitan dengan prematuritas sekarang menjadi penyebab utama kematian anak-anak di bawah usia 5 tahun di seluruh dunia.

 

Kampanye Cakup soal Kesehatan Mental dan Malnutrisi

Banerjee menambahkan, WHO juga akan menyoroti kebutuhan yang terus berkembang bagi sistem kesehatan untuk mengatasi banyak masalah kesehatan mendasar yang memengaruhi kesehatan ibu dan bayi baru lahir.

“Ini termasuk tidak hanya komplikasi kebidanan langsung tetapi juga kondisi kesehatan mental, malnutrisi (termasuk kekurangan dan kelebihan gizi), dan meningkatnya beban penyakit tidak menular,” jelas Banerjee.

Infografis Tahapan Tumbuh Kembang Bayi
Infografis Tahapan Tumbuh Kembang Bayi. (Dok: Liputan6.com/Trisyani)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya