Liputan6.com, Jakarta - Sumur pengeboran minyak di Desa Diranto Panjang, Perlak, Kabupaten Aceh Timur, terbakar. 10 orang tewas dalam peristiwa yang terjadi Rabu dini hari tadi.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan enam korban jiwa berhasil diidentifikasi.
"Empat jenazah lagi belum diketahui identitasnya," kata Sutopo dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Rabu (25/4/2018).
Advertisement
Sementara korban luka tercatat sebanyak 19 orang dan 5 rumah terbakar.
Kejadian bermula ketika seorang warga Gampong Pasi Putih mengabarkan minyak yang keluar dari sumur bor tradisional di lahan milik Zainabah.
"Sumur tersebut mengeluarkan minyak dan gas dan disaat bersamaan datang sekelompok warga untuk mengambil minyak yang keluar dengan cara dileles," kata Sutopo.
Sekelompok orang yang mencari minyak mentah tersebut berjumlah lebih dari 10 orang dan belum diketahui datanya.
Mereka bermaksud datang ke lokasi guna mengambil tumpahan minyak yang tidak tertampung tersebut.
"Dan setelah beberapa lama tepatnya pukul 01.30 wib terjadi ledakan yang menimbulkan kebakaran, penyebab terjadinya kebakaran belum diketahui," ujar Sutopo.
Â
10 Jenazah Dievakuasi
Hingga pagi ini, kata Sutopo, jenazah yang telah dievakuasi dari lokasi kejadian sebanyak 10 Jenazah dan masih ada kendala dalam proses evakuasi karena api belum berhasil dipadamkan.
"Jenazah korban terbakar dibawa ke Puskemas Ranto Peureulak dan korban luka saat ini telah dirujuk ke RSU. Zubir Mahmud (Idi Rayeuk), RS Graha Bunda (Idi Rayeuk) Dan RSU. Sultan Abdul Azis Syah (Peureulak),"
"Korban luka bakar yang telah dievakuasi ke RSU SAAS Peureulak diperkirakan mencapai 19 Orang," dia menambahkan.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement