Liputan6.com, Jakarta: Direktur Eksekutif Indonesia Budget Center (IBC) Arief Nur Alam, menilai bahwa banyaknya Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) pada saat ini didapat dan di keluarkan oleh pemerintah ternyata tidak membawa banyak manfaat banyak buat rakyat.
Hal tersebut menurut Arif, justru Anggaran tersebut sering dimanfaatkan oleh para elit-elit pejabat di dalam negeri ini dengan mengeruk uang negara untuk kepentingan pribadi maupun kelompok sehingga sangat tidak dinikmati oleh para rakyat Indonesia.
"Anggaran lebih banyak memberi manfaat ke elit ketimbang rakyat," ungkap Arief Nur Alam saat mengisi acara diskusi Polemik dengan tema 'APBN Mau Dibawa Kemana', di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (20/8).
Lebih lanjut Arief menjelaskan bahwa, banyak dari anggaran yang disusun dan direncanakan oleh para penjabat negara justru malah lebih banyak dipergunakan untuk acara seremonial kepala negara seperti pidato ataupun pelantikan-pelantikan dan kunjungan ke daerah. "Lebih banyak dipakai untuk pidato Presiden, pidato DPD, kunjungan SBY ke daerah-daerah," jelasnya.
Tidak hanya itu, bahkan Lebih jauh Arief menjelaskan bahwa APBN justru lebih banyak dipergunakan untuk hal-hal yang bersifat populis dan bukan dipergunakan untuk solusi pembangunan nasional. "Seperti subsidi misalnya, itu kan lebih cenderung untuk populis bukan solusi," tandasnya. (ARI).
Hal tersebut menurut Arif, justru Anggaran tersebut sering dimanfaatkan oleh para elit-elit pejabat di dalam negeri ini dengan mengeruk uang negara untuk kepentingan pribadi maupun kelompok sehingga sangat tidak dinikmati oleh para rakyat Indonesia.
"Anggaran lebih banyak memberi manfaat ke elit ketimbang rakyat," ungkap Arief Nur Alam saat mengisi acara diskusi Polemik dengan tema 'APBN Mau Dibawa Kemana', di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (20/8).
Lebih lanjut Arief menjelaskan bahwa, banyak dari anggaran yang disusun dan direncanakan oleh para penjabat negara justru malah lebih banyak dipergunakan untuk acara seremonial kepala negara seperti pidato ataupun pelantikan-pelantikan dan kunjungan ke daerah. "Lebih banyak dipakai untuk pidato Presiden, pidato DPD, kunjungan SBY ke daerah-daerah," jelasnya.
Tidak hanya itu, bahkan Lebih jauh Arief menjelaskan bahwa APBN justru lebih banyak dipergunakan untuk hal-hal yang bersifat populis dan bukan dipergunakan untuk solusi pembangunan nasional. "Seperti subsidi misalnya, itu kan lebih cenderung untuk populis bukan solusi," tandasnya. (ARI).