Hardiknas, Puan Harap Anak Indonesia Bisa Wajib Belajar 12 Tahun

Di Hari Pendidikan Nasional 2018, Menko Puan ingin anak-anak Indonesia mendapatkan pendidikan baik.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Mei 2018, 13:05 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2018, 13:05 WIB
Menko PMK Puan Maharani Pimpin Rakor Tingkat Menteri
Menko PMK Puan Maharani memimpin Rakor Tingkat Menteri di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Rabu (6/11). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani berharap, di Hari Pendidikan Nasional 2018 ini anak-anak Indonesia bisa mendapatkan pendidikan baik.

"Di Hari Pendidikan Nasional itu saya berharap pendidikan di Indonesia semakin lebih baik, dan anak Indonesia bisa mendapat pendidikan sesuai apa yang kita harapkan saat ini," kata Puan di Kantornya, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (2/5/2018).

Puan berharap, perbaikan pendidikan dapat dilakukan salah satunya melalui pemberian Kartu Indonesia Pintar (KIP). Melalui KIP, Puan juga berharap anak-anak bisa memperoleh wajib belajar selama 12 tahun.

"Dengan adanya KIP bisa mendorong wajib belajar, bisa mendapatkan pendidikan berjalan sesuai harapan," ungkap Puan.

Di Hari Pendidikan Nasional 2018 ini, Puan juga berharap dari tahun ke tahun pemerintah dapat mengevaluasi program belajar anak Indonesia, sehingga anak Indonesia bisa sejahtera dalam mendapatkan pendidikan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Ikuti Perkembangan Zaman

Mendikbud
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menjadi inspektur upacara dalam rangka peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2017 (Liputan6.com/Nafiysul Qodar)

Untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional 2018, seluruh jajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggelar apel di halaman Kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta. Dalam kegiatan itu, Mendikbud Muhadjir Effendy bertugas sebagai pembina upacara.

Memaknai Hardiknas, Muhadjir mengajak para guru atau pelaku kebudayaan menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman khususnya memasuki Revolusi Industri 4.0 atau keempat. Revolusi Industri 4.0 bertumpu pada sistem dunia siber dan teknologi digital.

"Reformasi sekolah, peningkatan kapasitas dan profesionalisme guru, kurikulum yang dinamis, sarana dan prasarana yang andal, serta teknologi pembelajaran yang mutakhir menjadi keniscayaan pendidikan kita," jelas dia, Rabu(2/4/2018).

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya