Muhammadiyah Kecam 3 Rentetan Bom di Gereja Surabaya

Muhammadiyah menyatakan, siapa pun yang melakukan bom bunuh diri, secara nyata telah merusak tatanan umat, bangsa, dan kemanusiaan.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Mei 2018, 10:29 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2018, 10:29 WIB
Tim Gegana Sisir Gereja di Surabaya
Tim Gegana Brimob Jawa Timur melakukan penjagaan di sekitar gereja di Surabaya menyusul ledakan bom, Minggu (13/5). Ledakan terjadi di tiga gereja, yakni Santa Maria di Ngagel, GKI di Jalan Diponegoro dan gereja di Jalan Arjuna. (AFP/JUNI KRISWANTO)

Liputan6.com, Surabaya - Muhammadiyah mengecam rentetan bom yang terjadi di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur Minggu pagi ini. Sebab, bom bunuh diri, apapun alasannya, bertentangan dengan nilai-nilai agama dan kemanusiaan.

"Visi Muhammadiyah yang dengan teguh memperjuangkan puncak kebaikan bagi umat, bangsa, dan kemanusian sangat menentang peristiwa peledakan bom bunuh diri yang terjadi pagi ini di gereja di Surabaya," ujar Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur M Saad Ibrahim dalam keterangan tertulisnya, Minggu (13/5/2018).

Terlebih, kata Saad, jika bom bunuh diri ini ternyata ditujukan pada simbol-simbol agama. "Apapun itu, kita sangat tidak setuju dengan bom bunuh diri itu. Apalagi ditujukan pada simbol-simbol agama," tegas dia.

Dia mengatakan, siapa pun yang melakukan bom bunuh diri, secara nyata telah merusak tatanan umat, bangsa, dan kemanusiaan.

"Perbuatan mereka, siapapun yang melakukannya, berhadap-hadapan dengan perjuangan Muhammadiyah," jelas dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang itu.

Karena itu, apapun motif dan alasannya, siapapun pelakunya, bom bunuh diri tidak bisa dibenarkan.

 

6 Meninggal

Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Frans Barung Mangera, mengungkapkan data sementara terkait korban ledakan di tiga lokasi ledakan Gereja di Surabaya.

"Sementara, enam meninggal dunia," katanya, Minggu (13/5/2018).

Satu orang korban tewas belum bisa dievakuasi. Sebab, menurut Barung, belum ada lampu hijau dari tim penjinak bom.

Ledakan diduga bom terjadi di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya, Jalan Arjuno, Gereja Kristen Indonesia Diponegoro, dan Jalan Diponegoro dan Gereja Katolik Santa Maria, Jalan Ngagel Jaya Utara.

Peristiwa itu terjadi tadi pagi sekitar pukul tujuh. Ledakan terjadi dalam waktu yang tidak berselang lama.

"Ada satu (lokasi ledakan) yang belum bisa masuk," ia berujar. Namun, ia tidak menjelaskan lokasi gereja yang belum bisa diakses

Selain itu, Barung mengatakan 35 korban terluka akibat ledakan. Mereka dievakuasi ke beberapa rumah sakit di sekitar tempat ledakan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya