Liputan6.com, Yogyakarta - Gunung Merapi kembali mengalami letusan freatik, Jumat malam, 1 Juni 2018 malam. Sebagian besar warga di berbagai wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta terpaksa mengungsi.
Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Sabtu (2/6/2018), kondisi Desa Banyuroto di Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, pascaletusan freatik Gunung Merapi tertutup abu vulkanik.
Tidak hanya rumah penduduk, lahan pertanian warga juga ikut tertutup abu Merapi. Kondisi ini membuat aktivitas warga di desa yang berjarak 6,5 kilometer dari puncak Gunung Merapi terganggu.
Advertisement
Sementara itu, letusan yang terjadi membuat warga Desa Tlogolele, Selo, Boyolali, terpaksa mengungsi. Ratusan warga terutama lansia, wanita, dan anak-anak masih mengungsi di tempat pengungsian sementara. Mereka memilih bertahan lantaran trauma dengan erupsi Gunung Merapi 2010.
"Semalam meletus dua kali. Keluarga semua mengungsi di sini," Juni, salah satu pengungsi.
"Ada yang tinggal sekitar 400-an di sini," ujar relawan Sukarno.
Sejak Jumat pagi, Gunung Merapi mengalami empat kali letusan freatik. Satu kali terjadi pada pagi hari dan tiga kali berturut-turut, pada Jumat malam kemarin.
Dampaknya letusan freatik Merapi terasa hingga ke sejumlah wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Saat ini status Gunung Merapi masih waspada.