Liputan6.com, Jakarta Lebih dari delapan ribu pengunjung memadati Pameran Kedua Makanan dan Minuman Indonesia (the 2nd Indonesia Food and Beverage Expo/IFBE) yang diselenggarakan Konsulat Jenderal RI (KJRI) di Abreeza Mall, Davao City, Filipina, pada 29 Juni – 1 Juli 2018. Hampir semua 24 stan pameran berukuran 2 x 3 meter dipenuhi para pengunjung yang antusias ingin mencoba makanan dan minuman tester yang disajikan oleh para pelaku pameran.
Para pengunjung berasal dari kalangan pengusaha, pedagang, chamber of commerce, media, dan masyarakat umum dari Davao dan kota-kota lain di Mindanao.
“Jumlah pengunjung IFBE kedua (meningkat) tujuh kali lipat dari jumlah IFBE pertama tahun 2017. Banyaknya pengunjung dan pengusaha yang hadir tidak terlepas dari kerja sama yang baik dari Kadin dan pemerintah setempat, serta publikasi melalui wawancara radio/TV dan iklan IFBE yang jauh-jauh hari telah kami sebarluaskan. Disamping itu, pada saat ekspo kami juga menyajikan masakan dan tari daerah Indonesia yang cocok dengan selera masyarakat Filipina,” ujar Konsul Jenderal RI di Davao City, Berlian Napitupulu.
Advertisement
Selain itu, imbuhnya, kontrak dan kesepakatan dagang antara pelaku pameran dan mitra bisnis juga banyak terjadi. Misalnya, Olagafood Indonesia mendapat kontrak pengadaan mi instan dan chips sebanyak tiga container dari pengusaha provinsi Cotabato.
"PT Monde Mahkota Biskuit mendapat kontrak untuk pemesanan biskuit sebanyak satu container dan Fallen Coconut mendapat kontrak pemesanan produk VCO sebanyak satu container, sedangkan PT Siantar Top dan Kripik Kusuka juga mendapat pemesanan dengan detail yang masih dinegosiasikan” ucap Berlian.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa sebanyak 21 perusahaan Indonesia di bidang makan dan minuman yang berkapasitas ekspor ikut dalam pameran tersebut. Mayoritas perusahaan tersebut adalah major player dalam bidang makanan dan minuman di Indonesia, diantaranya Garuda Food, Olaga Food, Unibis, Monde Biscuit, Indocafe, Kapal Api, Siantar Top, Kripik Kusuka, dan Kripik Maiich.
Ada pula perusahaan makanan Mayora, Richeese, Kalbe International, dan Sosro di Manila dan Davao. Selain itu, ada stan Food Corner Darma Wanita yang menyajikan makanan khas Indonesia dan satu stan Pameran Wisata oleh KJRI Davao.
“Masyarakat dan pengusaha Filipina menyukai makanan dan minuman Indonesia yang rasanya manis dan gurih serta harganya yang terjangkau. Makan dan minuman yang paling disukai antara lain, kopi (Kopiko, Indocafe, dan Kopi Papua), teh (Teh Botol dan Fruit Tea), minuman suplemen Diabetasol, wafer coklat dan keju, serta kripik (singkong, kentang, ubi),” kata Berlian.
Acara expo yang berlangsung selama tiga hari pada akhir pekan tersebut menjadi semakin semarak dan mendapat liputan media setempat karena dibuka secara oleh serentak oleh Walikota Davao City Sarah Duterte, Ketua Mindanao Development Authority, dan Konjen RI Davao City. Acara pembukaan dilanjutkan dengan tur mengunjungi semua booth dan mencicipi makanan di beberapa stan, serta menyaksikan pertunjukan tari-tarian dan lagu-lagu Indonesia.
Berlian mengatakan bahwa expo tersebut bersifat outcome oriented, yang merupakan bagian dari delapan rangkaian kegiatan promosi ekonomi dan budaya Indonesia dalam rangka peningkatan hubungan perdagangan kedua negara, khususnya wilayah Mindanao.
"Mindanao merupakan pasar potensial bagi produk makanan dan minuman Indonesia, tetapi belum dimanfaatkan secara maksimal. Kegemaran akan makanan manis dan persamaan selera dan budaya serta kedekatan geografis dan momentum pembangunan infrastruktur secara masif di Mindanao harus dimanfaatkan oleh para pengusaha Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Walikota Mindanao, Sara Duterte, mengapresiasi KJRI Davao yang secara aktif mempromosikan hubungan di bidang perdagangan, kebudayaan, dan sosial antara Mindanao dan Indonesia. Ia mengatakan bahwa produk-produk Indonesia selalu memliki tempat khusus di hatinya. Disamping banyak memiliki teman dari anak-anak keturunan Indonesia saat remaja, dia juga menyukai cita rasa produk-produk Indonesia yang berkualitas.
Dalam acara penutupan, Berlian Napitupulu menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada para pengunjung yang senantiasa memenuhi ruangan pameran dan menonton penampilan tarian Indonesia. Tak lupa, ia juga menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada para pelaku pameran yang aktif memamerkan berbagai produknya selama tiga hari pameran.
Ia berharap, transaksi dan kesepakatan dagang selama pameran difokuskan kepada kerja sama ekonomi perdagangan jangka panjang, termasuk untuk mendukung konektivitas Roro Bitung-Davao City. Selain itu, diharapkan akan ada lagi tambahan produk dan perusahaan Indonesia yang masuk dan mendirikan usahanya di Mindanao dalam waktu dekat. IFBE ditutup dengan pemberian sertifikat penghargaan dari Berlian kepada seluruh pelaku pameran.
(*)