Liputan6.com, Jakarta - Berawal dari keprihatinan atas rendahnya tingkat pendidikan dan banyaknya siswa putus sekolah di daerah terpencil Kepulauan Anambas, dua saudara kembar Andri dan Andra akhirnya pulang kampung. Mereka membangun sebuah taman bacaan agar bisa membuka wawasan generasi muda di kampungnya, sehingga terhindar dari keterbelakangan.
Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Sabtu (21/7/2018), menghadap ke lautan lepas berdiri sebuah taman bacaan bernama Taman Bacaan Anak Bangsa di pesisir Desa Tiangau, Kecamatan Siantan, Kepulauan Anambas.
Saudara kembar Andra dan Andri bertekad ingin mencetak generasi cerdas karena di kampungnya masih banyak siswa yang putus sekolah serta generasi muda yang tidak bekerja.
Advertisement
Dengan sabar, saudara kembar ini membangun taman bacaan enam tahun lalu. Awalnya bangunan taman baca harus menumpang di sekolah TK dan PAUD serta hanya memiliki satu rak dengan seratus judul buku.
Kini, Taman Bacaan Anak Bangsa memiliki koleksi ribuan buku, salah satunya buku Gurindam Dua Belas karya Ali Haji yang diterbitkan pertama kali pada abad ke-18.
Selain sastra, ada juga dongeng, buku pertanian, hingga otomotif. Sebagian buku juga berasal dari para dermawan, termasuk dari SCTV - Indosiar yang menyumbangkan 1.400 buku dan tiga unit komputer. Ada pula sumbangan dari Dispotmar TNI Angkatan Laut yang memberikan bangunan dan rak buku.