Tiket Kertas KRL Jabodetabek Rp 3 Ribu ke Semua Tujuan

PT KCI tengah melakukan pembaruan dan pemeliharaan sistem tiket elektronik yang biasa digunakan untuk KRL Jabodetabek.

oleh Jennar Kiansantang diperbarui 23 Jul 2018, 06:20 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2018, 06:20 WIB
gangguan KRL
Ilustrasi penumpang KRL Jabodetabek. (Liputan6.com/Andry Haryanto)

Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menerapkan tiket kertas untuk semua rute perjalanan KRL di jabodetabek, Senin (23/7/2018). Untuk sementara, tiket elektronik, baik berupa Kartu Multi Trip (KMT) maupun kartu uang elektronik dari bank, tidak berlaku.

Sebab, PT KCI tengah melakukan pembaruan dan pemeliharaan sistem tiket elektronik. Penggunaan tiket kertas digunakan untuk mengantisipasi penumpukan penumpang.

"Sebagai bentuk mitigasi jika proses pembaharuan masih membutuhkan waktu maka untuk kelancaran mobilitas pengguna KRL," kata VP Komunikasi Perusahaan PT KCI Eva Chairunisa dalam keterangan tertulisnya.

Tiket kertas diberlakukan di 79 stasiun KRL, dari perjalanan kereta pertama hingga kereta terakhir. Tiket kertas dijual seharga Rp 3 ribu untuk semua stasiun tujuan.

Eva meminta penumpang menyiapkan uang tunai sesuai tarif untuk mempercepat proses transaksi. Prosedur pembeliannya, pengguna mengantri di loket maupun pada petugas di luar loket yang melayani pembelian tiket kertas.

"Satu tiket kertas hanya dapat digunakan oleh satu orang pengguna untuk satu kali perjalanan KRL," imbuh Eva.

Di stasiun keberangkatan, tiket kertas diperlihatkan kepada petugas untuk ditandai bahwa tiket tersebut telah terpakai dan selanjutnya disimpan oleh pengguna jasa sebagai tanda bukti perjalanan.

Adapun PT KCI sebenarnya menerapkan sistem tiket elektronik untuk KRL Jabodetabek sejak Juli 2013. Pembaharuan dan pemeliharaan sistem, menurut Eva, tidak dapat dihindari untuk menjaga keandalan sistem ini di masa yang akan datang.

Saksikan video pilihan di bawah ini

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya