Menaker Hanif Minta Investor Inggris untuk Investasi SDM di Indonesia

Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri meminta kepada para investor dan pengusaha asal Inggris untuk melakukan investasi Sumber daya Manusia (SDM) di Indonesia.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 25 Jul 2018, 19:08 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2018, 19:08 WIB
Menaker Hanif Minta Investor Inggris untuk Investasi SDM di Indonesia
Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri meminta kepada para investor dan pengusaha asal Inggris untuk melakukan investasi Sumber daya Manusia (SDM) di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Ketenagakerjaan RI (Menaker) M. Hanif Dhakiri menerima kunjungan delegasi UK Business di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan RI, Jakarta pada hari Rabu (25/7). Dalam pertemuan ini, Menteri Hanif meminta kepada para investor dan pengusaha asal Inggris untuk melakukan investasi Sumber daya Manusia (SDM) di Indonesia. 

“Pemerintah mengajak kalangan dunia usaha dan industri yang berasal dari dalam maupun luar negeri (PMA)  agar mendukung pengembangan SDM dengan membangun sistem pelatihan  kerja dan sertifikasi profesi secara terpadu bagi pekerja Indonesia,” kata Menaker Hanif.

Turut hadir dalam kesempatan ini Wakil Dubes Inggris untuk Indonesia Rob Fenn, Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta dan PKK) Kemnaker Maruli A Hasoloan, Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PHI dan Jamsos) Haiyani Romundang, serta Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Sugeng Priyanto.

Dikatakan Hanif keterlibatan dunia usaha dan industri dibutuhkan untuk melakukan percepatan peningkatan kompetensi kerja serta  memenuhi permintaan  kebutuhan pekerja yang terus meningkat di berbagai daerah. Selama ini, menurut Menteri Hanif dukungan investasi SDM dari private sector (swasta)  di Indonesia masih sangat rendah. Padahal, perusahaan-perusahaan tersebutlah yang pada akhirnya membutuhkan SDM kompeten.

Oleh karenanya, investasi SDM dari dalam dan luar negeri menjadi kunci bagi dunia usaha untuk mendapatkan SDM kompeten dan sesuai dengan perkembangan pasar kerja.

“Termasuk memastikan agar kualifikasi kompetensi dari peserta yang kita latih ini benar-benar sesuai dengan kebutuhan perusahaan, sesuai dengan pasar kerja,” kata Menteri Hanif menjelaskan.

Kepada para investor asal Inggris tersebut, Menaker juga menjelaskan bahwa Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk mewujudkan iklim bisnis yang kondusif. Baik dari sisi regulasi, perizinan, insentif, dan sebagainya.

“Kita juga perkuat aspek pengawasannya agar implementasinya di lapangan benar-benar sesuai dengan yang kita harapkan,” kata Hanif.

Sementara itu, Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta dan PKK) Kemnaker, Maruli A. Hasoloan berharap, pertemuan antara Kemnaker dengan delegasi UK Business tersebut dapat meningkatkan investasi asing ke Indonesia, khususnya dari Inggris.

Beberapa upaya untuk meningkatkan investasi asing ke Indonesia pun disebutnya telah dilakukan. Seperti paket kebijakan ekonomi, maupun kebijakan untuk mempercepat dan mempermudah perizinan investasi

“Sehingga dengan ini, kita berharap daripada investasi Inggris yang datang ke Indonesia meningkat,” kata Dirjen Maruli.

Ia pun mengucapkan apresiasinya kepada investor Inggris yang telah melakukan sejumlah investasi SDM di Indonesia. Namun, ia berharap kepada para investor tersebut untuk meningkatkan kapasitas investasi SDM mereka. Baik melalui kerja sama dengan lembaga pelatihan milik pemerintah ataupun meningkatkan kapasitastraining centre yang mereka miliki.

“Kita berharap investasi Inggris yang datang ke Indonesia meningkat serta adanya kerja sama yang lebih konkrit untuk meningkatkan tenaga kerja Indonesia yang dapat bekerja di perusahaan-perusahaan Inggris,” ujarnya.

Saat ini, Pemerintah Indonesia memiliki 302 Balai Latihan Kerja (BLK). Dimana 18 diantaranya dikelola oleh Pemerintah Pusat (Kemnaker), dan sisanya dikelola oleh Pemerintah Daerah tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya